“Ssst…! Ada perempuan di kamar sebelah! Kau tahu, apa yang ia inginkan?” bisik Chairil Gibran Ramadhan lewat sebuah cerpen yang terangkum dalam antologi Perempuan di Kamar Sebelah. Berisi 16 cerpen bertema kekerasan terhadap wanita karena kodrat seksualitasnya. Berlatar sosial-politik Indonesia antara tahun 1940 – 2000, dari jugun ianfu hingga kerusuhan Mei 1998, antologi cerpen ini ditulis dengan empati tinggi pada wanita. (f)