Di Indonesia, peranti kaca sudah banyak digunakan di dapur. Namun, hanya sebatas jenis pinggan, panci, mangkuk, dan gelas. “Wadah bekal makanan yang umumnya bermateri plastik dan hampir dimiliki setiap wanita, sebetulnya sudah banyak diprofuksi dengan bahan kaca,” ujar Camelia Dewi, Assistant Buyer Metro Indonesia.
Di Korea, peranti kaca dipilih karena praktis. “Saat makan siang, kami tinggal memanaskan bekal yang dibawa dengan microwave, tanpa harus mengganti wadahnya,” tutur Im Kwang Bin, General Director Lock & Lock Vietnam.
Secara garis besar, di pasaran terdapat dua jenis peranti kaca, antara lain jenis heat resistant glass dan tempered glass. Cara sederhana untuk membedakannya adalah heat resistant glass berwarna sedikit buram, sedangkan tempered glass lebih bening dan bersih.
Bila digunakan untuk memanggang, tempered glass akan lebih mudah panas, berbeda dengan heat resistant glass yang panasnya naik perlahan. Sebab, tempered glass menyerap energi gelombang elektromagnetik lebih banyak daripada heat resistant glass, sehingga mengakibatkan kenaikan suhu pada tempered glass lebih cepat panas.
Heat resistant glass juga menggunakan bahan boroseal (boron trioxide dan silicon dioxide). Zat ini membuat peranti gelas tidak mudah pecah bila digunakan di suhu tinggi, bahkan tahan pada temperatur 400° C. Jika dilihat lewat alat khusus, tempered glass memiliki bercak, menandakan material ini tidak cukup kokoh dan rentan pecah pada suatu suhu panas.(f)