Apabila Anda mencurigai pasangan memiliki perilaku berisiko penyakit menular seksual, sangat baik jika Anda melakukan pemeriksaan ke spesialis kandungan. Dokter mungkin akan mengambil sedikit jaringan di leher rahim dan vagina untuk pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan darah juga perlu dilakukan untuk mengetahui kemungkinan Anda terinfeksi virus hepatitis dan HIV.
Tidak ada salahnya juga melakukan pap smear, mengingat pemeriksaan pap smear perlu dilakukan oleh wanita yang pernah melakukan kontak seksual. Pemeriksaan pap smear sebaiknya dilakukan 3 tahun setelah kontak seksual yang pertama.