Career
Pentingnya Penampilan

9 Oct 2012


Bagi Annisa Thabiina (24), proses wawancara melalui video conference memiliki tantangan tersendiri bila dibandingkan dengan wawancara secara langsung. “Bisa dibilang, video conference interview lebih menegangkan. Sebab, pewawancara benar-benar fokus pada kata demi kata yang saya sampaikan,” ungkap wanita peraih beasiswa program budaya Walt Disney World, di Florida, Amerika Serikat, ini. Untuk mendapatkan program beasiswa tersebut, ia harus melewati sejumlah tahap tes wawancara yang seluruhnya dilakukan lewat Skype, fasilitas chatting dan video conference online. Karena Walt Disney tidak memiliki kantor perwakilan di Indonesia, Thabi, demikian ia akrab disapa, menjalani wawancara via Skype dengan tim pewawancara yang terdiri dari Disney Internships & Programs International Recruiter, Sue Sharpe, dan Direktur Program Magang Disney, Michelle D. Marshall, di rumahnya.

“Setelah menerima e-mail konfirmasi yang menyatakan saya lolos ke tahap wawancara, pihak Walt Disney meminta saya menentukan jadwal wawancara di rumah,” jelas Thabi. Mulai dari koneksi internet, ruangan khusus untuk menjalani wawancara via Skype, hingga baju yang dipakai saat wawancara, ia persiapkan dengan sangat detail.

Menurut Thabi, memastikan koneksi internet dalam kondisi memadai adalah hal terpenting sebelum menjalani wawancara via video conference. Sehingga, Anda dapat menghindari kendala teknis yang dapat mengganggu jalannya wawancara. Selain  itu, Thabi juga menyarankan agar wawancara melalui video conference dilakukan di ruangan tertutup yang nyaman dan terlihat representatif. “Pilih ruangan yang suasananya tenang dan jauh dari jalan raya agar terhindar dari gangguan yang dapat memecah konsentrasi saat wawancara. Pastikan ruangan dalam keadaan rapi agar representatif dan memiliki tata cahaya yang baik agar pewawancara bisa melihat kita dengan jelas,” ujarnya.

Bagi Thabi, wawancara via video conference juga dianggapnya sebagai bentuk tes one-on-one interview seperti pada umumnya. Oleh sebab itu, ia sengaja mengenakan busana formal dan make up secukupnya agar terlihat menarik saat tampil di layar. “Dalam wawancara via video conference, kesan pertama merupakan kunci keberhasilan wawancara. Pewawancara akan memperhatikan semua pernyataan verbal, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh dengan teliti. Sehingga, kita benar-benar harus mampu menampilkan kesan yang baik sejak menit pertama wawancara dimulai,” paparnya lagi.

Yang juga tak kalah penting, tunjukkan ketertarikan Anda terhadap pekerjaan atau posisi yang dilamar melalui ekspresi wajah penuh antusias. Sebab, menurut Thabi, hal tersebut merupakan strategi untuk mencuri poin di mata pewawancara. “Pokoknya. kita harus terlihat percaya diri dan yakin bahwa kitalah yang layak dipilih untuk pekerjaan impian itu,” jelas Thabi.

Rizka Azizah





 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?