Sex & Relationship
Pelukan, Ungkapan Cinta yang Sesungguhnya.

11 Mar 2012

Kapan terakhir kali Anda memeluk pasangan? Tadi pagi ketika hendak mengantarnya pergi ke kantor? Kali ini, coba pelukan yang ‘lain’. Lakukan ketika Anda dan pasangan sedang relaks. Peluk dengan hangat dan penuh sayang. Aktivitas berpelukan ini akan membuat hati Anda dan pasangan menjadi hangat.

Hobi pelukan ternyata bukan monopoli kaum Venus semata. Situs British Telegraph menyebutkan, ungkapan rasa sayang seperti pelukan juga penting bagi pria. Penelitian yang dilakukan Kinsey Institute (institusi di Amerika Serikat yang fokus pada penelitian tentang seks, gender, dan reproduksi) juga menyebut, pria yang mengatakan bahwa ciuman dan pelukan tak pernah lepas dari kehidupan cinta mereka, rata-rata 3 kali lebih happy dibandingkan mereka yang tidak atau jarang melakukannya. Nah!

Tapi, kenapa seolah wanita yang kelihatanmya lebih senang dipeluk dibanding pria? Nonton TV minta dipeluk, mau tidur juga minta dipeluk. Berkenalanlah dengan ‘cuddle hormone’, namanya oxytocin (oksitosin). Berikut ini jawabannya.

Jika Anda merasa lebih suka dipeluk dibanding pasangan. Pria dan wanita memproduksi oksitosin dalam jumlah yang sama. Tapi, kerja oksitosin ini  akan lebih intensif dengan adanya hormon estrogen. Karena jumlah hormon estrogen pada wanita lebih tinggi dari pria, maka konsentrasi kerja oksitosin pun lebih tinggi pada wanita.

Bukan hanya membuat wanita lebih hot jika merasakan sentuhan seperti pelukan, hormon ini juga berperan dalam keintiman. Tak heran banyak pakar relationship menyebut hormon ini sebagai love hormone.

“Selain membuat kita merasa nyaman, hormon itu menginspirasi kita untuk merasakan sentuhan lagi, dan bukan tidak mungkin akan berakhir dengan hubungan seks yang hangat,” jelas Paula Hall, pakar relationship dari Inggris.                                           

Tentunya bukan sembarang sentuhan atau pelukan yang akan membuat pasangan mabuk kepayang dan ingin mengalaminya lebih mendalam bersama Anda. Paula memberikan gambaran situasi yang ideal.

Bersihkan diri setelah pulang kerja, duduk di sofa sambil minum wine atau teh hangat. Jangan nonton TV, tapi bicaralah sebagai pasangan.  Ungkapkan rasa terima kasih Anda atas hal-hal yang pernah pasangan lakukan untuk Anda.

Berikan ia pelukan hangat, gosokan ringan di punggung, lalu kecup keningnya. Bersandarlah di dadanya. Ini tidak hanya membuat Anda nyaman, dia pun demikian.

Jangan anggap remeh kekuatan sentuhan atau pelukan ini. Kathleen Keating, mantan director of professional education di sebuah rumah sakit swasta di California, Amerika Serikat, sekaligus penulis buku The Hug Therapy, menjelaskan, setiap makhluk hidup di dunia ini membutuhkan sentuhan, baik fisik maupun emosi.

Hebatnya, yang bisa menjawab kebutuhan tersebut adalah pelukan Kathleen bahkan menyebut pelukan sebagai ‘obat’ penyembuh luka fisik dan batin. “Pelukan membuat orang atau pasangan merasa bahagia, karena dalam pelukan ada unsur memberi, ketulusan, kehangatan, dukungan, dan rasa aman,” jelasnya.

Paula menambahkan, keuntungan dari pelukan adalah perasaan yang menyatukan. Pasangan biasanya memanfaatkan momen saling berpelukan ini untuk mengungkapkan emosi mereka.

“Sebaliknya, pasangan yang mengandalkan seks untuk menjalin kedekatan dengan pasangan, akan kehilangan ikatan yang sesungguhnya, karena mereka tidak pernah berdiskusi mengungkapkan harapan dan kebutuhan masing-masing,” katanya.

Jadi, mau berakhir di tempat tidur atau tidak, bukan masalah. Kendali di tangan Anda. Pelukan adalah ungkapan cinta yang sesungguhnya. Hasilnya bukan kenikmatan fisik semata, tapi kenikmatan batin yang akan menyatukan Anda dan pasangan untuk jangka waktu yang lama. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?