Career
Peluang di Balik Panggung Hiburan

1 Feb 2013

Di balik gelimang ketenaran seorang selebritas, ada sosok manajer yang siap berjibaku 24 jam dan 7 hari seminggu, untuk memastikan bahwa artis yang mereka tangani meraih sukses di panggung hiburan. Roda industri hiburan tanah air yang berputar makin cepat membuat bisnis ini terus bergairah. Tapi, diperlukan dedikasi dan kerja keras untuk survive dalam persaingan ketat. Dua pengelola bisnis manajemen artis ternama, Avatara88 dan Zema Management, menurunkan ilmunya untuk Anda.

INVESTASI DAN DEDIKASI
Dalam lima tahun terakhir showbiz di Indonesia tumbuh sangat pesat. Dalam seminggu minimal ada 2-3 film baru yang tayang di bioskop. Dunia penyiaran juga tumbuh pesat dengan jumlah stasiun televisi yang terus bertambah, baik itu TV swasta maupun TV lokal. Perkembangan ini langsung direspons dengan tumbuhnya rumah produksi yang menjual film atau mensuplai program-program kreatif yang disukai penonton. Stasiun TV pun berlomba-lomba menaikkan rating mereka.

“Perkembangan yang peluang bisnis manajemen artis ini besar sekali, karena mereka memerlukan wajah-wajah baru, butuh talenta-talenta baru. Ada demand, dan supply. Ini yang membuat bisnis manajemen artis berkembang pesat,” ungkap Sulung Landung. Sulung mengawali bisnis manajemen artis di 2005 dengan nama SL (Sulung Landung) Management Artist, sebelum berganti nama menjadi Avatara88 di 2010. Saat ini, Avatara88 mengelola bisnis tujuh artis, seperti Dian HP, Cathy Sharon, Julie Estelle, Ben Joshua, Laudya Cynthia Bella, Vino G. Bastian, Dion Wiyoko, dan menjadi talent agent bagi delapan artis lain. 

Apakah pasti menguntungkan? Jawabannya tergantung pada nilai jual artis dan pergerakan roda industri hiburan. Sebab, belum tentu pelaku bisnis bisa mendapat untung di tahun pertama mereka beroperasi. Arzeti Bilbina, yang bersama rekannya, Jamal Hasan, mengelola Zema Management, berpendapat bahwa bisnis ini tidak bisa dimulai dengan tujuang untung semata. Di masa-masa awal, manajemen artis justru harus keluar modal dulu untuk menjadikan anak-anak ini dari bukan siapa-siapa menjadi seseorang nantinya. 

Bentuk investasi ini, di antaranya adalah membekali anak didik mereka sesuai kompetensi dari dunia hiburan yang dituju. Untungnya, kelas grooming, seperti sekolah kepribadian, modelling, dan acting, tersedia di Zema Management. Saat ini Zema telah menaungi sebanyak 30 anak bimbingan. Beberapa di antaranya adalah artis muda yang sedang naik daun, seperti pesinetron Kiki Farel, Fendy Chow, Tiara Westlake, Conchita, dan Pamela.  

Zema Management merupakan pengembangan bisnis dari sekolah modelling dan acting remaja Kawanku Modelling & Entertainment Class. Kemudian di tahun 2007, terbentuklah lembaga pendidikan bernama Zema (ArZeti-JaMal). Arzeti dan Jamal yang memiliki latar belakang dunia modelling dan rumah produksi menjadi tenaga pengajar yang handal. Ditambah, beberapa pewatak senior, seperti si Abah, sebagai pengajar kelas akting.  

Melihat banyak bakat menonjol dari remaja binaan mereka mendapat tempat di dunia hiburan, di tahun keduanya Zema menambahkan divisi Manajemen Artis. “Sayang jika dengan bakat yang cemerlang seperti ini, mereka tidak didukung dengan jejaring yang kuat. Bergabung dengan manajemen artis, akan menghubungkan mereka dengan jejaring dunia hiburan yang terpercaya. Sehingga, bakat para remaja ini tidak jatuh ke tangan yang salah,” papar Arzeti, yang sejak lima tahun lalu telah mengembangkan Zema di Bandung, dan dua tahun belakangan di Cirebon.

Segala upaya ini tidak lain hanya ingin bermuara pada tujuan yang ingin diraih setiap manajemen artis, yaitu menjaga agar nilai jual artis tetap tinggi di tengah persaingan dunia hiburan yang setiap minggunya menghadirkan wajah-wajah baru. ”Saya tidak suka dengan istilah naik daun dan turun pamor. Pekerjaan saya adalah memikirkan cara agar publik tetap suka dan cinta dengan mereka,” ujar Sulung yang berhasil meraup untung signifikan di tahun kedua. “Saya beruntung, karena waktu itu Dian HP mulai menanjak, dan Cathy Sharon sudah menjadi VJ MTV,” yang mengawali bisnis manajemen artisnya dengan dua artis wanita ini.

Oleh sebab itu, manajemen artis pantang puas ketika melihat artis binaan mereka sedang di atas. Misalnya, malas mengangkat telepon dari klien karena menilai bahwa jadwal mereka sudah penuh dengan berbagai proyek, bahkan hingga beberapa tahun ke depan, atau seenaknya mematok harga. Sebab, menjaga hubungan baik dengan para klien menjadi salah satu kunci sukses untuk menjaga nilai jual artis. Klien di sini tidak terbatas pada stasiun TV dan rumah produksi saja, tapi juga event organizer dan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) yang mendatangkan pekerjaan off air bagi para artis.

“Saya tidak boleh jenuh melakukan sales call untuk terus menjalin relasi. Seperti menjelang akhir tahun, saya akan mengucapkan terima kasih kepada klien-klien yang bekerja sama dengan kami. Di setiap hari besar, seperti Natal dan lebaran, saya akan mengirimkan kartu ucapan yang memampangkan foto-foto artis saya. Sekaligus sebagai reminder bagi mereka, bahwa para artis tersebut masih bernaung di manajemen saya,” lanjut Sulung. 

NAOMI JAYALAKSANA


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?