Career
Partner Bisnis = Teman

13 Nov 2011

Berbisnis dan berteman itu adalah dua hal yang berbeda. Kalau mau berbisnis, carilah partner bisnis, jangan cari dari teman. Selain itu, partner bisnis adalah teman, tapi teman belum tentu menjadi partner bisnis.

Bila Anda ingin menjadikan teman sebagai partner bisnis, maka Anda harus menguji dulu kesungguhan dan keseriusan teman yang akan dijadikan partner bisnis ini, antara lain:

1. Lihatlah cara berpikirnya. Seorang pebisnis, berpikirnya long term, bukan short term.

2. Caranya menjaga mulut. Orang berbinis tidak akan sembarangan mengeluarkan kata-kata.  Mereka tidak akan melempar sembarangan setiap komentar atau cerita, apalagi rahasia.

3. Mau bersikap terbuka kepada Anda.

4. Partner bisnis adalah orang yang biasanya ingin memberi, bukan mengambil. Jika di awalnya, ia cenderung lebih banyak ingin mengambil, lebih baik jangan diteruskan, walaupun ia teman terbaik Anda. Hal ini bukan perilaku partner bisnis yang baik. Untuk perilaku sehari-hari, lihat saja sewaktu lunch atau dinner bersama. Jika dia hanya ingin ditraktir tanpa pernah menawarkan diri untuk mentraktir, ini warning.

5. Punya gelombang yang sama dalam bisnis, yaitu sama-sama ingin memajukan perusahaan

6. Sama-sama dapat diandalkan kejujurannya.

7. Anda dan dia bisa saling melengkapi. Misalnya, Anda kuat di bidang marketing, dia di bidang pembukuan. Anda keluar mencari klien, dia membenahi sistem di dalam. Jadi, sifatnya komplementari, bukan kompetisi. Ini untuk menghindari kompetisi bisnis di dalam internal di kemudian hari.  

Bisa saja Anda dan partner jalan untuk berbisnis dengan semua syarat di atas tak terpenuhi semua. Seiring waktu, Anda bisa saja tumbuh dan saling melengkapi. Tergantung interaksi. Bisa saja yang merasakan tidak cocok itu adalah teman terhadap Anda, akibat perlakuan Anda.

Sebagai catatan: hati-hari berbisnis bila Anda hanya berperan sebagai partner yang memberikan uang, tidak memberikan waktu dan tidak melakukan apa-apa untuk usaha. Suatu saat, usaha akan dikuasai oleh partner Anda yang punya waktu. Karena, dengan menghabiskan waktu untuk usaha, ia yang lebih tahu seluk-beluk perusahaan. Begitu mendapat untung, bisa saja dia berpikir untuk tak lagi melanjutkan Anda sebagai partner bisnis. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?