Oven tangkring, populer disingkat otang, dijual di toko kelontong. Terbuat dari aluminium, dengan atau tanpa termometer, dan bekerja dengan cara teramat sederhana, yakni ditaruh di atas kompor. Posisi nangkring, dengan bolong di dasar oven, ini membuatnya bagai kubah yang memerangkap panas dari sumber api di bawahnya. Walau tampilannya primitif, otang banyak membantu rumah tangga dan bisnis kelas menengah karena harganya terjangkau, dimulai sekitar Rp130 ribu.
Absennya teknologi kedap panas, membuat suhunya tidak stabil. Ini membuat oven sulit mencapai panas tinggi dalam waktu singkat, sesuatu yang krusial bagi kue-kue yang harus mengembang mendadak, seperti souffle dan bluder. Kalaupun bisa panas, durasi panggang akan menjadi lebih lama sehingga membuat tekstur hasil panggangan cenderung lebih kering. Anda yang memanggang cake dan cookies harus ekstra telaten memutar-mutar posisi loyang agar matang merata. Tak dipungkiri, ‘feeling’ banyak dilibatkan untuk ini.
Anda tidak akan menemukan kesulitan kala menggunakannya untuk jenis makanan yang tidak perlu mengembang. Misalnya skotel, ayam/ikan bakar, atau lasagna.(f)
