Meski sibuk bekerja full time sebagai aktris, ketertarikan Nazanin Boniadi (32) pada isu kemanusiaan tetap ia salurkan. Sejak tahun 2009, Nazanin menjadi juru bicara resmi untuk Amnesty Internasional. Ia tampil dalam berbagai program televisi dan radio internasional untuk berkampanye mengenai hak asasi manusia di seluruh dunia.
“Pengetahuan adalah kekuatan. Makin banyak orang yang tahu hak-hak mereka, makin banyak pula orang yang bisa membela hak-hak tersebut,” kata Nazanin tegas. Karena itu, meski sibuk syuting, Nazanin tetap melaksanakan tugasnya. “Sebagai seorang selebritas, saya memiliki saluran yang luas. Saya menggunakan hal itu untuk menjangkau orang di seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran tentang hak asasi manusia,” ungkap Nazanin yang sangat tertarik pada hak-hak perempuan.
Beberapa pihak berspekulasi bahwa aktivisme Nazanin adalah hasil pengalaman pahitnya dengan scientology, aliran yang sering dicekal karena dianggap melanggar HAM. Tahun 2004, para pemimpin scientology di AS memilih Nazanin sebagai calon istri Tom Cruise. Saat itu, Nazanin baru lulus dari perguruan tinggi. Selain cantik, wanita yang lahir di Teheran ini juga dianggap cerdas dan suci menurut standar mereka.
Menurut Maureen Orth, wartawan Vanity Fair yang menulis laporan tersebut, Nazanin sangat trauma dengan perjodohan tersebut. Pada awalnya hubungan Nazanin dan Tom berjalan mulus. Namun, pada bulan kedua Tom merasa tidak cocok sehingga Nazanin yang telah pindah ke rumah Tom diminta pindah pada akhir Januari 2005. “Nazanin sangat terpukul karena ia telanjur jatuh cinta kepada Tom,” cerita Maureen dalam laporannya.
Nazanin pun menceritakan pengalaman pahitnya itu kepada salah satu temannya yang juga penganut scientology. Celakanya, temannya itu malah mengadukannya, sehingga Nazanin dihukum. Ia harus membersihkan toilet dan menggali parit di tengah malam karena dianggap menodai scientology. Sejak cerita tersebut beredar, Nazanin yang kini tidak terlibat lagi dengan aliran scientology, belum memberi tanggapan apa pun.(MIL)
