Travel
Milan, Menguak Sang Jenius Leonardo Da Vinci

26 Jul 2013


Leonardo Da Vinci menapakkan kaki di Milan saat berusia 30 tahun. Di kota ini, ia banyak berkarya. Selain terkenal sebagai pelukis hebat, ia juga ahli science. Saya, Rieska Wulandari,   makin kagum pada pria yang hidup pada tahun 1452 - 1519 ini setelah melihat jejak karyanya di sekitar Milan.

Gereja Santa Maria Delle Grazie
Bangunan heritage bergaya renaissance ini terletak di tengah kota, tepatnya di Piazza Santa Maria Delle Grazie. Di salah satu dinding gereja, tepatnya pada bagian receptario atau ruang makan para pastor dan biarawan, terdapat lukisannya yang terkenal, The Last Supper.

Lukisan ini dianggap masterpiece karena Da Vinci disebut-sebut mampu menampilkan cerita Injil dalam sebuah lukisan. Ia dianggap berhasil memperlihatkan ekspresi dan gesture para undangan yang hadir dalam jamuan makan beserta Yesus, laksana karya fotografi. Kemampuan Da Vinci dalam membekukan momen yang berlangsung 1400 tahun sebelum ia lahir inilah yang kemudian menembus zaman dan waktu.

Tidak mudah untuk mendapatkan tiket masuk. Tiket dipesan via online dan perlu waktu 2-3 bulan untuk mendapatkan jadwal kunjungan akibat tingginya peminat. Saya beruntung, masih kebagian 2 tiket karena ada pengunjung yang membatalkan kehadiran.

Di dalam ruang tunggu, saya baru mengerti mengapa antrean bisa begitu panjang. Ternyata, jumlah pengunjung yang masuk dibatasi. Sebelum masuk, terdapat dua pintu otomatis yang hanya terbuka bila ruangan sebelumnya sudah kosong. Sistem tersebut dilakukan untuk mengurangi sirkulasi udara dari luar masuk ke dalam. Sebab, dikhawatirkan udara dari luar dapat membuat permukaan lukisan yang sudah berumur hampir 600 tahun ini pudar.

Memotret lukisan adalah tindakan paling haram, sebab dikhawatirkan cahaya blitz dapat merusak lukisan. Pengunjung diberi waktu sekitar 10 menit untuk menikmati, menghayati, dan mengapresiasi karya tersebut.

Gereja ini dibuka pukul 07.00 – 12.00, dilanjutkan pukul 15.00  – 19.00 pada hari Senin sampai Jumat. Sementara, hari Sabtu dan Minggu dibuka pukul 7.15 – 12.5 dan 15.30 – 21.00.


2.Museum IPTEK

Nama Da Vinci juga diabadikan sebagai nama untuk museum IPTEK terbesar di Italia, Museo della Scienza e della Tecnologia Leonardo da Vinci. Letaknya tepat di tengah Kota Milan, tepatnya Via San Vittore 21. Keistimewaan museum ini tentunya bagian yang berhubungan dengan Da Vinci. Kita bisa melihat 130 model mesin yang terinspirasi dari gambar dan rancangan Da Vinci, yang terbagi atas empat kategori: mesin terbang, mesin di air, mesin perang, dan mesin untuk membantu pekerjaan.

Museum ini jauh dari membosankan. Di sini  juga  terdapat laboratorium workshop di mana kita bisa bereksperimen layaknya Da Vinci, seperti melukis, menguji mesin putar, dan menggunakan katrol untuk mengangkat benda yang berat.

Untuk mencapainya, bisa naik metro M2 dan turun di S. Ambrogio, atau naik bus yang berhenti di San Vittore atau Carducci. Museum buka Selasa-Jumat pukul 9.30 – 17.00 dan Sabtu – Minggu buka sampai 18.30. Jangan datang hari Senin, museum ini libur. Tiket masuk museum ini:  10 euro (Rp126.000).


 
3. Kapal Imbersago

Di kota bernama Imbersago, terdapat feri yang menerapkan sistem penggerak berdasarkan manuskrip peninggalan Da Vinci. Kota ini berjarak 35 km arah timur laut Kota Milan, atau 15 km dari Lecco. Imbersago adalah kotamadya yang termasuk dalam wilayah Provinsi Lecco, region Lombardia.

Di kota ini mengalir Sungai Adda, sungai yang sumber airnya mengairi kanal di Milan.  Di sungai inilah Da Vinci mengambil figur batu yang menjadi latar belakang lukisan Virgin of the Rocks yang dipersembahkannya sebagai peringatan pada pengakuan Perawan Maria yang dinyatakan masih perawan saat mengandung Yesus.

Di Sungai Adda ini pula, Da Vinci membuat percobaan dengan menggunakan usus hewan yang digelembungkan kemudian ia lempar ke sungai. Demikianlah caranya mendapatkan rumus tentang menghitung kecepatan air. Dari rumus ini pula, ia menghitung debit air dan membangun pintu-pintu kanal sehingga air di dalam Kota Milan selalu stabil. Sebuah pekerjaan yang prestisius dan berhasil membawa Milan pada kegemilangan ekonomi, karena banyak pedagang bertolak dari kota-kota pantai seperti Venesia, bisa masuk ke Milan dengan menggunakan jalur sungai dan dilanjutkan dengan bernavigasi pada kanal-kanal tersebut.

Di sisi Sungai Adda ini tampak sebuah kantor mirip pos pemberangkatan tampak tua namun terawat, pada dindingnya terlihat jelas tulisan Imbersago Traghetto Leonardesco, artinya Kapal Feri (rakit) Imbersago, buatan Leonardo.

Feri ini sangat spesial karena Da Vinci berhasil membuat sebuah kapal yang besar namun cukup hanya digerakkan oleh arus air dan dua manusia yang mengatur kecepatan dan arah kapal, hanya dengan berpegangan pada kabel yang dibentangkan dari satu sisi ke sisi lain. Kapal buatan Da Vinci ini bagaikan sebuah terobosan baru, sebab biasanya orang hanya menggunakan rakit dan dayung untuk menyeberang sungai.

Da Vinci membuktikan bahwa manusia dapat menggunakan kekuatan alam sebesar-besarnya untuk keuntungan umat manusia. Da Vinci dengan formulanya dapat menghitung arus dan tenaga yang dihasilkan arus air tersebut. Ia menggunakan arah arus dan energi yang dihasilkan arus untuk menavigasi dan memberi tenaga pada kapal sehingga dengan ukuran yang demikian besar dan  jumlah muatan bisa lebih banyak,   energi yang dikeluarkan oleh manusia tidak jauh beda dengan energi yang digunakan untuk memanuver sebuah rakit.

Selain menggunakan mobil, perjalanan ke Imbersago dari Milan dapat dilakukan dengan menggunakan kereta regional menuju kota terdekat yaitu Como dengan tarif sekitar  4,5 euro  (Rp56.800) selama hampir 1 jam, kemudian dilanjutkan dengan bus. Atau bisa juga dengan kereta ke Bergamo dengan tarif sekitar  5,5 euro (Rp69.500), dalam waktu 30 menit, dilanjutkan dengan bus.
Tarif feri untuk pejalan kaki biasa 50 sen euro (Rp6.300).



4. Pinacoteca Ambrosiana

Museum yang terletak di Piazza Pio Milan ini berisi koleksi seni milik Cardinal Federico Borromeo yang didonasikan untuk Biblioteca Ambrosiana. Museum ini memiliki koleksi yang sangat berharga, yaitu Codex Atlanticus, catatan Leonardo Da Vinci sejak tahun 1478 hingga 1519, sebelum kematiannya. Terdiri dari 1.119 halaman, berisi berbagai buah pikiran dan sketsa Da Vinci tentang ilmu mekanik, matematika, astronomi, pengobatan, dan sebagainya.

Museum ini juga menyimpan salah satu lukisan Da Vinci, Ritratto di Musico (Potrait of a Musician), juga salinan sketsa lukisan the Last Supper yang direka ulang oleh Vespino.

Buka dari Selasa - Minggu, pukul 10.00-18.00. Tiket masuk 15 euro (Rp189.000). Jika naik metro M1 turun di Cordusio atau Duomo, jika naik metro M3 turun di Duomo.



5. Sforza Castle

Salah satu landmark Kota Milan yang sebagian dirancang oleh Da Vinci. Pada bagian langit-langitnya terdapat lukisan Sala delle Asse, berupa 18 pohon willow. Dua buah pohon willow terbesar saling mengait di tengah langit-langit menggambarkan perkawinan Duke of Milan dan istrinya Beatrice d’Este.

Buka tiap hari. Selain museum, kastil ini gratis. Buka dari jam 7 pagi sampai 7 malam. Untuk mencapainya, naik metro M1 turun di Cadorna atau Cairoli, M2 turun di Cadorna atau Lanza. Bus nomor 18, 50, 37.

Tip
Di Milan, banyak tur yang menawarkan trip napak tilas tempat-tempat yang berhubungan dengan Leonardo Da Vinci. Lama tur biasanya setengah hari hingga satu hari penuh. Anda bisa memesan secara online, seperti www.leonardoamilano.org, www.viator.com, atau www.turismo.milano.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?