Career
Menghadapi Si Defensif

7 Oct 2013



Menghadapi rekan yang defensif tidak mudah. Perlu strategi tepat agar dia mau menerima masukan dan… siapa tahu dia mau berubah. 

  • Perhatikan cara Anda memberikan masukan atau mengoreksi perilakunya. Seleksi kalimat secara tepat dan bijaksana, agar terhindar dari kesan ‘menyerang’ atau menyalahkan. Misalnya, “Saya sudah berkali-kali mengingatkan, tetapi Anda masih melakukannya. Menurut Anda, saya harus bagaimana lagi?” 
  • Bila tidak mencapai target atau tujuan perusahaan, Anda bisa memilih kalimat seperti ini: “Dari hasil keseluruhan, kita tidak mencapai target. Untuk itu, lakukan upaya sungguh-sungguh agar target kita semua bisa terwujud.” Pemilihan kata ‘kita’ terbilang lebih bijaksana ketimbang ‘saya’. 
  • Saat bawahan atau rekan melakukan kesalahan, tegurlah dia secara personal, bukan di hadapan orang banyak. Sikapnya yang defensif itu justru akan meledak dan menyebabkan situasi di kantor jadi tidak kondusif. Jika ada rekan kerja yang suka datang terlambat, ingatkan dia dengan, “Kayaknya kita datang kesiangan terus, nih. Mulai besok, yuk, datang lebih pagi.”
  • Sebisa mungkin, tidak membahayakan pertahanan dia. Tak perlu pula  menyudutkan dirinya, karena malah akan menyulut adu pendapat. Si defensif akan sibuk berkelit menyodorkan beragam alasan, sehingga memperlambat proses penyelesaian masalah. Ia perlu merasa dipahami, dengan membuat dirinya tak merasa ‘diserang’.
  • Saat performa kerja rekan atau bawahan tak maksimal, beri pengertian dengan kalimat: “Setelah melakukan observasi, dari 5 orang yang ada dalam tim, hanya Anda yang tak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Kira-kira, apa penyebabnya?”
  • Berikan data-data sebagai bukti bahwa kinerjanya memang belum optimal. Dengan begitu, si defensif akan berpikir ulang sebelum ngeyel ataupun berkelit.

RIZKA AZIZAH

Saatnya lebih kompak dengan rekan kerja! Klik artikel ini.


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?