Kehadiran cucu pertama di keluarga, tentu disambut antusias oleh keluarga. Tetapi sebagai orang tua, kita kadang terganggu dengan mertua yang mengkritik cara kita mengasuh anak. Yang lebih mengesalkan, suami juga sepertinya tidak membela dan lebih sering meminta untuk berkunjung ke rumah orang tuanya. Bagaimana solusinya?
Menurut psikolog Irma Makarim, Anda tak bisa menyalahkan orang tua dan mertua secara sepihak, karena ikut campur mereka merupakan bentuk ungkapan kasih sayang mereka. Semua orang ingin menunjukkan kebahagiaan mereka dengan memberi sebanyak mungkin perhatian pada anak Anda. Meski begitu, peran orang tua atau mertua seharusnya hanya sebatas sebagai pendamping dan bukan penentu keputusan dalam hal pengasuhan anak Anda. Anda dan suami semestinya menyadari hal ini.
Selalu ada awal untuk segala sesuatu, termasuk untuk menjadi orang tua. Anda tak perlu memasukkan ke hati bila ada komentar-komentar yang meremehkan kemampuan Anda mengasuh anak dan sebagai ibu. Ini adalah kesempatan Anda untuk belajar menjadi orang tua yang baik. Katakan hal ini pada suami agar ia bisa memahami perasaan Anda.
Apa yang Anda inginkan bagi anak belum tentu sama dengan keinginan orang tua, mertua, bahkan suami. Karena itu, Anda perlu duduk dan membicarakan pola asuh seperti apa yang akan diterapkan bersama suami. Anda juga bisa mendiskusikan, sejauh apa orang tua dan mertua bisa ikut campur tangan dalam mengasuh anak. Orang tua Anda dan suami mungkin memiliki pola asuh yang sesuai dengan kondisi Anda berdua saat kecil, tapi situasi anak Anda sekarang berbeda sehingga cara yang tepat pun berbeda.
Masukan dan kunjungan orang tua dan mertua tetap perlu Anda hargai dan dengarkan. Tapi, mana yang tepat bagi anak Anda, Andalah yang menentukan.
Sedangkan menurut psikolog Monty Satiadarma, wajar jika suami lebih suka mengunjungi orang tuanya, karena ia adalah anak mereka. Anda pun tentu begitu juga, lebih senang berkunjung ke rumah orang tua sendiri. Namun, jangan jadikan ini sebuah beban. Ada kalanya Anda tak bisa menyenangkan semua pihak. Yang perlu diperhatikan adalah anak Anda. Akan melelahkan bagi anak yang masih kecil untuk menghabiskan waktu di jalan, berpindah dari rumah Anda, rumah orang tua Anda, dan mertua. Akan lebih baik jika anak menghabiskan waktu berkualitas bersama Anda dan suami.
Jangan jadikan anak Anda sebagai bulan-bulanan berbagai pihak yang ingin membuktikan kebenaran konsep mereka. Anda dan suamilah yang harus mempertimbangkan pola asuh terbaik bagi anak Anda. Namun, bila ada nasihat yang kurang berkenan, alangkah bijaknya jika Anda tidak membantah orang tua di hadapan mereka. Perhatikan saja saran mereka, dan ambil nasihat yang benar. Diskusikan semua masukan dengan suami, agar Anda berdua dapat menemukan cara yang tepat untuk bekal pertumbuhan anak.(f)