Sex & Relationship
Mengenal Pria Dari Tubuhnya

12 Oct 2012

 
Men are from Mars and women from Venus. Jadi, wajar saja kalau Anda sedikit buta perihal seluk-beluk pria. Apalagi saat bicara soal kumpulan otot yang tersembunyi di balik kemeja dan celana necis yang dikenakan mereka. Ternyata, kebiasaan unik para pria pun terkait erat dengan cara tubuhnya bekerja. Penjelasan dr. Anton Darsono Wongso, SpAn, androlog dari RS Awal Bros, Tangerang, akan membantu mengungkap delapan fakta di balik tubuh pria, berikut area sensitif yang menuntut perlakuan hati-hati dari Anda.

1. Mengapa pria bebas selulit?
Hampir 85 persen wanita memiliki ‘koleksi’ selulit yang tersebar di paha, bokong, perut, dan lengan atas. Sebalnya, hal ini tidak terjadi pada pria. Tidak percaya? Cek saja! Kulit manusia berlapis-lapis seperti lasagna. Lapisan dasar adalah otot, kemudian lemak, jaringan saraf, dan kulit luar. Pada wanita, lapisan lemaknya lebih tebal, sementara jaringan saraf dan kulit luarnya lebih tipis daripada pria. Sehingga, tonjolan lemak ini terlihat dari luar. Pada pria, lapisan kulit terluarnya lebih tebal, sehingga mampu ‘menyembunyikan’ lemak.
 
2. Mengapa keringat pria selalu ‘banjir’?
Setiap bangun pagi, Anda menyaksikan tubuh suami basah kuyup seperti baru disiram seember air. Tenang, tidak ada yang salah pada tubuhnya. Fenomena ini lumrah terjadi. Secara alami, tubuh pria akan mencapai temperatur paling tinggi menjelang tidur dan drop menjelang bangun tidur. Turunnya temperatur tubuh inilah yang memicu keluarnya keringat ketika bangun di pagi hari. Penyebab lain  adalah tingginya tingkat stres. Solusinya? Membaca buku sebelum tidur bisa membantu tubuh lebih relaks.
 
3. Mengapa pria berbulu, mirip karpet persia?
Bulu-bulu tebal ini tak hanya tumbuh di tangan dan betis, tapi juga di punggung, dada, bahkan wajah! Hal ini disebabkan hormon androgen yang merangsang pertumbuhan bulu pada pria. Namun, meski banyak ditumbuhi bulu badan, pria ternyata juga lebih cepat mengalami kebotakan. Sebanyak 25 persen pria mulai mengalami kebotakan di usia 30. Penyebabnya adalah hormon seks dihydrotestosterone (DHT). Hormon ini secara bertahap mengurangi jumlah folikel rambut di kulit kepala. Akibatnya, kulit kepala makin lama makin licin tanpa rambut!

4. Mengapa aroma tubuh pria menyengat?
Wajah boleh saja tampan, tapi, begitu berdekatan, Anda seperti mau pingsan mencium bau badannya yang menyengat. Bau badan ini disebabkan oleh kombinasi keringat dan bakteri. Manusia mengeluarkan dua jenis keringat, yaitu eccrine yang bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh, dan apocrine, keringat yang terbentuk di wilayah tubuh khusus, seperti di ketiak, selangkang, telapak tangan, dan telapak kaki. Jenis apocrine inilah yang digemari oleh bakteri, dan kerap menyebabkan timbulnya bau tak sedap yang menyengat. Pada pria, tingginya hormon testosteron memicu produksi apocrine yang lebih banyak daripada wanita. Mengurangi konsumsi kopi, cola, dan cokelat bisa menurunkan produksi apocrine.

5. Mengapa jakun pria menonjol?
Baik pria maupun wanita memiliki kotak suara. Hanya, karena kotak suara pria lebih besar, maka tulang rawan yang membungkusnya juga lebih tebal dan menonjol. Inilah yang disebut jakun. Makin besar dan menonjol jakun, makin berat suara yang dihasilkan. Uniknya, suara pria ini terkait dengan kadar hormon seksual utama pria, yaitu testosteron yang menjadi indikasi kualitas dan kesehatan seksualnya. Makanya, banyak wanita secara natural lebih tertarik kepada pria bersuara berat.

6. Mengapa pria gampang ereksi?
Bahkan, ketika sedang tak ingin bercinta pun, pria tetap ereksi. Bagi yang telah berpasangan, tentu terbiasa menyaksikan pemandangan ereksi di pagi hari (nocturnal/morning erection). Padahal, apa yang Anda lihat hanya merupakan refleks alami akibat pompaan aliran darah ke arah penis yang didukung oleh kadar hormon testosteron yang cukup tinggi dalam ‘irama circadian’, yaitu kebugaran fisik yang lebih baik di pagi hari dan  adanya rangsangan saraf pro-ereksi akibat kandung kemih yang penuh. Ada dua jenis ereksi pada pria, yaitu secara psikologis akibat memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan seks, dan ereksi refleks akibat kontak fisik. Bahkan, gesekan kain celana saat berjalan pun bisa membuat pria ereksi!

7. Mengapa pria sulit mendengarkan?
Jangan keburu naik pitam, jika kekasih atau suami sulit menangkap kata-kata Anda. Secara alami, pria memang bukan pendengar yang baik. Menggunakan teknologi MRI, para peneliti melakukan pemindaian terhadap respons otak pada orang yang tengah mendengar pembacaan novel. Para ahli menemukan bahwa otak kanan dan otak kiri wanita menyala selama proses mendengar. Pada pria, hanya otak bagian kanan yang menyala. Tidak heran, jika pria kerap kesulitan menyimak pesan-pesan Anda. Ingin membuat pria mendengarkan Anda? Bicara pendek dan sederhana saja.    
 
8. Mengapa pria agresif ketika dalam tekanan?
Hal ini terjadi karena pria memiliki testosteron. Wanita juga memilikinya, tapi jumlahnya jauh lebih sedikit daripada pria. Dalam kondisi tertekan, testosteron memicu sikap agresif, sehingga pria akan mencari pelampiasan secara fisik dengan berlaku kasar, seperti membanting pintu, melempar sesuatu, atau memukul. Penyebab lain, minimnya kandungan senyawa oxytocin pada sistem otak pria. Padahal, senyawa ini mampu membangkitkan perasaan sayang, senang, dan segala hal yang manis. Beruntung, wanita memilikinya, bahkan  berlimpah! (Naomi Jayalaksana)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?