Food Review
Menelusuri Asal Ayam Pop

27 Sep 2014


Buyung M. Rizal adalah pria di balik tersohornya hidangan ayam pop. Sejarah makanan legendaris Kota Bukittinggi ini dimulai sekitar tahun 1963, saat dia dan ayahnya memperkenalkan lauk tersebut di Rumah Makan Family Benteng Indah.
Nama ‘benteng’ dipakai karena lokasinya yang bersebelahan dengan Fort de Kock, benteng peninggalan Belanda yang kini menjadi objek wisata. Berlokasi di dataran tinggi, sehingga panorama Kota Bukittinggi berpayung langit biru dapat dengan mudah dinikmati dari balkonnya. Menawan!

Terhitung sudah lebih dari lima dekade dilewati ayam pop. Nama besarnya sanggup mendatangkan turis lokal dan asing yang penasaran dengan rasanya. “Tiap hari kami mengolah sekitar 100 ekor ayam kampung untuk dijadikan ayam pop,” tutur Rizal, yang sehari-harinya masih rajin memantau stok makanan di etalase restorannya.

Rizal cakap menjaga konsistensi rasa, sehingga popularitas ayam pop tetap lestari. Ini juga yang membuatnya kerap kedatangan beberapa orang dari luar Sumatra Barat yang ingin berguru langsung kepadanya.

Jangan sedih bila mendapati ayam pop tersaji dalam kondisi sudah tidak panas. Daging ayam yang lembut dan tidak kering masih bisa dinikmati maksimal. Bumbunya lebih gurih karena dimasak bersama air kelapa. Dijamin, satu potong tidak puas. Apalagi bila disantap bersama sambal tomat yang agak kecut dan daun singkong.
Bila tak ingin menambah ayam pop, pilihan lainnya ada dendeng sapi. Bagian atasnya dilengkapi dengan cabai merah dan bawang merah yang digoreng mendadak dan tidak ditumbuk.

Dadiah (sejenis yoghurt padat hasil fermentasi susu kerbau) cocok dijadikan penutup jamuan istimewa ini. Walau aroma fermentasinya agak tajam, ini olahan langka, membuat bangga siapa pun yang pernah melihat dan mencobanya. Sendokkan bersamaan dengan sirop gula jawa untuk meredam rasa asam. Amboi, lemak nian!**

Alamat: Jl. Yos Sudarso No.4, Bukittinggi, Sumatra Barat.
Telp: (0752) 21102.
Jam buka: 08.00-21.00 WIB.
Harga*): Rp4.000-Rp35.000.
Suasana: Rumah makan sederhana dengan eksterior rumah bagonjong.


*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.
**) Enak sekali.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?