Celebrity
Melinda Widjanarko Berhasil Menembus Asia

9 Aug 2011

Pintu rezeki dan peluang seperti dibukakan untuk  Melinda Widjanarko (26), setelah lolos menjadi finalis Wajah Femina (WF) 2008. “Pembekalan saat karantina Wajah Femina (WF) adalah modal terbaik saya menembus dunia modeling internasional,” ujar wanita dengan tinggi 179 cm ini. Setelah dikontrak Fashion TV Asia dan Carrie Models Singapore, ia menjadi runner up Supermodel Me 2011 Season 2 (America’s Next Top Model Versi Asia), yang tayang di televisi kabel Hongkong, Singapura, dan Indonesia.

Anda begitu mencintai dunia modeling?
Ya, menjalani profesi ini selama 11 tahun. Berkat modeling juga, mimpi saya ke luar negeri terkabul. Saat kecil saya bilang ke ibu, mau terbang ke Singapura, Hongkong, dan Amerika. Saat itu ibu hanya tersenyum pahit dan bilang, ‘Hanya mimpi kamu, Mel’, karena perekonomian keluarga pas-pasan. Tapi kini saya telah terbang ke berbagai belahan dunia untuk pemotretan, catwalk, maupun liburan hasil dari tabungan. Saya bersyukur menjadi finalis WF 2008. Karena, berkat pembekalan dan karantina WF, karier saya bisa berkembang, bahkan bisa go international.

Alasan Anda mengikuti WF?
Karena, lulusan WF mayoritas ‘berisi’, inspiring, dan mampu menonjolkan ciri khas masing-masing. Saya penasaran pembekalan seperti apa yang diberikan?  Ternyata, ilmu yang diberikan selama karantina, melebihi ekspektasi saya. Bisa dibilang saya memiliki portfolio yang baik hingga tembus di Fashion TV Asia, adalah buah dari pelatihan saat karantina WF. Meski saat itu saya sudah 8 tahun malang melintang di dunia modelling, di situ saya baru benar-benar ‘digodok’ jadi model profesional. Dilatih tepat waktu, gampang beradaptasi dan bekerja sama, tahan banting, dan selalu all out saat bekerja.  Namun hadiah tak ternilai adalah, saya jadi pribadi yang lebih percaya diri

Bagaimana sampai bisa dikontrak Fashion TV Asia?
Setelah memiliki predikat finalis WF 2008, saya percaya diri melamar ke Fashion TV Asia. Saya langsung dikontrak 3 bulan untuk FTV Footages. Lokasi pemotretannya, eksotis dan indah sekali. Dari pantai Boracay, pantai Sanya, Cina sampai pemotretan bawah laut di Cebu, Filipina. Kebahagiaan saya bertambah ketika diajak bergabung dengan Carrie Models Singapura, Maret 2009. Soalnya, impian saya memang melebarkan sayap ke Singapura, yang beratmosfer internasional. Sehingga bisa berinteraksi dengan fotografer dan model profesional dari berbagai penjuru dunia. Agensi Singapura yang mengontrak saya adalah Carrie Models, sebuah agensi model terpandang dan memiliki afiliasi dengan Hongkong, Guangzhou dan Shanghai. I feel so blessed.

Pengalaman apa saja yang sudah Anda dapatkan?
Saya memeragakan busana disainer kelas atas dunia seperti Mark Jacobs, Fendi, dan terpilih menjadi salah satu model Singapore Fashion Festival 2009. Saya juga pernah difoto beberapa majalah lisensi Singapura, seperti Herworld dan FHM. Selesai kontrak itu, saya ikut Supermodel Me.

Anda berhasil menjadi runner up, padahal tak pernah diunggulkan ya?
Benar. Bahkan saya dijuluki Ultimate Survivor dan Underdog di acara reality show di mana saya satu-satunya kontestan dari Indonesia yang pernah ikut dan menjadi finalis. Hoki saya sepertinya cukup besar. Sebab saya finalis pertama yang tereliminasi, tapi karena seorang finalis mengundurkan diri, saya batal dieliminasi. Dari situ saya meraih predikat underdog, karena tak seorang juri pun menjagokan saya bisa bertahan sampai top three. Bahkan di beberapa episode, saya sempat menjadi 3 finalis dengan perolehan nilai terendah. Namun, dengan kerja keras, fokus, keinginan kuat, ketegaran, dan support dari orang-orang terdekat, saya bisa terus maju, bahkan jadi runner up. Makanya waktu itu saya mengeluarkan pernyataan “Never underestimate the underdogs.”

Joy Roesma (Kontributor Jakarta)




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?