Trending Topic
Langkah Besar DKI dan Surabaya

2 Dec 2013

Lebih dari 2 dekade, virus mematikan ini telah berkembang di Indonesia. Namun, masyarakat masih menganggap tabu bicara HIV/AIDS. Justru inilah yang membuat orang rentan terinfeksi virus tersebut. Cara terbaik memutus rantai berkembangnya virus ini dengan mencari tahu status HIV seseorang.


Langkah Besar DKI dan Surabaya
Menurut dr. Leo, tantangan terbesar saat ini adalah mengajak banyak orang untuk berani melakukan VCT. Dengan diketahui statusnya, jika memang positif, maka dilakukan tindakan pengobatan untuk memperbaiki kualitas hidup penderita dan upaya tidak menularkannya kepada orang lain.  

“VCT atau voluntary bersifat sukarela. Mereka yang melakukan tes tidak ada paksaan dari orang lain. Hasil tes pun sangat dijaga kerahasiaannya, agar orang tersebut merasa aman,” jelas Leo.

Jika sosialisasi VCT bisa dilakukan di daerah yang tinggi angka kasusnya, tentu hasilnya bisa lebih optimal. Menurut Laporan Kemenkes dari tahun 1987-2013, DKI Jakarta dan Jawa Timur masuk dalam 5 provinsi terbanyak kasus HIV/AIDS. Lima provinsi itu adalah Papua (7.795), Jawa Timur (6.900), DKI Jakarta (6.299), Jawa Barat (4.131) dan Bali (3.344).  

Di Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau yang akrab disapa Ahok adalah contoh pemimpin yang baik dalam mengampanyekan penanggulangan AIDS. Pada tanggal 22 Oktober lalu, ia secara sukarela menjalani tes HIV. Dimulai dari pengisian form, konseling, hingga mendapat hasil tes.
 
“Jika kamu tahu lebih awal HIV, pencegahan lebih cepat. Jika tidak ditangani, HIV lama-kelamaan jadi AIDS dan menyebabkan kematian,” jelas Ahok kepada wartawan usai VCT.  

Ahok berharap apa yang ia lakukan akan melibatkan seluruh jajaran di Pemda DKI Jakarta agar mau dan tidak takut melakukan tes HIV. Ini adalah upayanya mengatasi penyakit yang  makin meluas di kalangan masyarakat.

Langkah Ahok tersebut menuai pujian dari komunitas peduli HIV/AIDS. Salah satunya, gerakan ODHA Berhak Sehat atau dikenal dengan nama OBS. “Ini mimpi kami yang terwujud. Dengan berani tes HIV, Pak Ahok menjadi role model untuk program penanggulangan AIDS di DKI. Makin banyak pejabat publik dan public figure mau melakukan konseling dan tes HIV, maka stigma negatif dan diskriminasi terhadap orang terinfeksi HIV akan berkurang drastis,” kata Ayu Oktariani, juru bicara dari ODHA Berhak Sehat.

Selama ini, yang menjadi persoalan besar adalah stigma masyarakat kepada HIV. HIV masih dikonotasikan dengan moral, dosa dan masalah milik kelompok marginal sehingga masyarakat menutup mata dan telinga dari jangkauan informasi pencegahan HIV serta akses ke tes HIV.

“Jangankan tes, membicarakan HIV saja masyarakat masih merasa tabu. Ini justru menambah kerentanan mereka terhadap infeksi HIV. Kunci mencegah HIV adalah pahami informasi akurat mengenai HIV dan AIDS serta lakukan konseling dan testing HIV pada diri kita, pasangan dan keluarga,” ujar Ayu.

Informasi akurat terkait AIDS dan akses ke tes HIV harus mulai dianggap sebagai  hal biasa dan ditawarkan kepada  tiap orang tanpa melihat latar belakang sosialnya. Kampanye penanggulangan HIV/AIDS juga gencar dilakukan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (akrab dipanggil Risma). Dalam pidatonya di Health Working Group APEC 2013 April lalu, ia mengatakan, “Saya sendiri turun untuk sosialisasi permasalahan kenakalan remaja, penggunaan narkoba dan penularan HIV/AIDS di Surabaya.”

Dalam laporannya Risma memaparkan, pencegahan HIV/AIDS di Surabaya dilakukan dengan memberikan konseling dan tes HIV/AIDS gratis di 14 layanan kesehatan puskesmas, memberikan pengobatan gratis ARV, melakukan survei pada kelompok risiko tinggi bekerja sama dengan LSM dan beberapa dinas terkait.

Pihaknya juga secara berkesinambungan memberikan ketersediaan kondom gratis bagi populasi berisiko tinggi dan memberikan kunjungan ke rumah-rumah, karena biasanya kelompok terinfeksi HIV mengucilkan diri dan takut berobat.

“Komitmen kami untuk mewujudkan zero HIV/AIDS, minimal menjaga hidup sehat agar penderita HIV/AIDS di Surabaya tidak bertambah. Penggunaan narkoba dan seks bebas bisa dicegah salah satunya dengan menghentikan lokalisasi. Tak hanya untuk mencegah penularan virus kepada pekerja seks, tapi juga orang-orang yang tinggal di sekitarnya,” ujarnya.  

Daria Rani Gumulya


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?