Sering Begadang
Mungkin kita merasa tidur selama 3-5 jam per hari sudah cukup. Namun, tidur di bawah waktu ideal, yaitu minimal 6 jam per hari, akan membawa efek buruk pada tubuh. Salah satunya, membuat kemampuan tubuh memproses glukosa menurun, yang akhirnya meningkatkan risiko diabetes.
Soal tidur memang perlu diperhatikan. Terlalu banyak tidur, yang sering dialami orang-orang yang mengalami depresi, akan membuat aktivitas tubuh makin minim dan rentan kelebihan berat badan.
Stres Tingkat Tinggi
Keadaan stres akan membuat saraf-saraf kita terganggu dan menghalangi insulin bekerja dengan baik. Sehingga, terjadilah resistensi insulin yang menyebabkan gula darah tak terkendali. Lebih buruk lagi, mereka yang stres biasanya sulit tidur dan makan lebih banyak. Jika Anda tidak ingin risiko diabetes meningkat, kendalikan stres sesuai dengan cara yang Anda sukai.
Kurang Olahraga dan Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang serba cepat ironisnya sering membuat seseorang kurang melakukan aktivitas fisik dan kurang memperhatikan olahraga sebagai sebuah kebutuhan penting. Dua hal ini membuat pembakaran energi rendah, sehingga kelebihan energi disimpan sebagai lemak, serta meningkatkan risiko obesitas dan penyakit diabetes.
Aktivitas fisik tidak harus ke gym atau ke arena olaharga. Dengan membiasakan diri jalan kaki saja, sudah cukup. Biasakan menghidupkan atau mematikan dan mengganti channel televisi secara manual tanpa remote. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, apabila hal ini terus-menurus dilakukan tiap hari, maka dalam 1 tahun Anda telah berjalan setara dengan mengitari setengah lingkar bumi.
Mengabaikan Pemeriksaan Kesehatan
Diabetes dapat dicegah jika diketahui secara dini. Bagi orang yang memiliki faktor risiko diabetes, misalnya orang tuanya menderita diabetes, memiliki berat badan berlebih, kurang aktivitas fisik, dan berusia di atas 40 tahun, lakukan medical check up sekali per 6 bulan. Sedangkan yang tanpa risiko dan masih berusia 25-40 tahun, cukup lakukan 1 kali per tahun. Cara terbaik untuk mendeteksi diabetes adalah dengan melakukan pemeriksaan darah secara langsung di laboratorium.
Waspadai gejala diabetes!
Mudah haus dan lapar, sering buang air kecil, berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas, mudah lelah dan mengantuk, mudah terkena infeksi, luka sulit sembuh, sering kesemutan (terutama pada kaki), sering timbul bisul, penglihatan kabur, serta infeksi jamur dan gatal, terutama di sekitar kemaluan.
Komplikasi kronis diabetes bisa meliputi gangguan penglihatan, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi seksual, gangguan fungsi saraf, stroke, penyakit jantung koroner, dan penyakit pembuluh darah tepi. (f)