Bubur Sura:
Bubur bersantan, berlauk opor dan sambal goreng hati.
Histori: Selepas tanggal 10 Suro, umat muslim Jawa Timur selametan dengan berbagi bubur suro, bentuk syukur atas keselamatan dari Tuhan. Tradisi ini berangkat dari selamatnya Nabi Nuh AS setelah berlayar dari banjir bandang.
Bubur Merah Putih:
Disebut juga bubur sengkolo. Bubur bagian putih terbuat dari beras dan santan, sedangkan bubur merah terbuat dari beras dan gula merah. Ada juga versi bubur yang bersiram gula merah.
Histori: Merah mewakili ibu sebagai simbol darah, sedangkan putih adalah ayah, perantara hadirnya anak di dunia. Dua simbol ini mengungkapkan penyerahan diri kepada Tuhan, menyadari tiada berartinya kekuatan diri yang hanya sebentuk darah merah dan darah putih ini.
Bubur Samin:
Bubur dimasak dengan tambahan minyak samin dan santan/susu. Ditambah rempah dan tetelan daging sapi atau kambing.
Histori: Takjil gratis di masjid pesisir Jawa saban Ramadan, yang dimulai oleh perantauan Banjarmasin. “Besar kemungkinan, banyaknya pedagang Arab di pesisir membuat takjil ini mulai merebak,” ujar Hayatinufus A.L. Tobing. (f)