Health & Diet
Keputihan, Normal Atau Tidak

28 Jan 2013



Berbagai iklan produk yang mengklaim bisa mengatasi masalah keputihan secara mudah, membuat kebanyakan wanita menganggap enteng masalah ini. Padahal, jika terlambat ditangani, akibatnya bisa tidak main-main. Alat reproduksi Anda bisa terganggu. dr Achmad Mediana SpOG dari Kemang Pregnancy and Lactation Care, mengajak Anda mengenal masalah ini sebelum terlambat.
 
Keputihan, normal atau tidak

Sebagai sebuah organ, vagina memiliki kelenjar atau cairan yang berfungsi sebagai pelindung alami. Salah satu fungsinya adalah sebagai pelumas agar dinding vagina tidak lecet saat terjadi hubungan seksual. Di dalam cairan itu juga terdapat zat kekebalan tubuh. Namun, dalam jaringan vagina juga hidup bakteri dan jamur dengan kondisi seimbang untuk menjaga ekosistem vagina.

“Pada beberapa kondisi hormonal, seperti menjelang dan setelah menstruasi, stres, saat terangsang, atau hamil, keseimbangan itu terganggu, sehingga cairan vagina yang keluar menjadi berlebih,” jelas dr. Achmad. Inilah yang disebut keputihan atau dalam istilah kedokteran disebut flour albus.

Lalu, bagaimana mengetahui kalau keputihan yang Anda alami itu normal atau tidak? Menurut dr Achmad Mediana, hal ini bisa dilihat dari sifat cairan vagina yang keluar.

•    Fisiologis
Keputihan yang bukan merupakan penyakit ini normal terjadi pada  tiap wanita dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Biasanya terjadi sebelum dan sesudah menstruasi, saat terangsang secara seksual, atau saat stres. Cairan yang keluar secara berlebihan dalam jenis keputihan ini memiliki ciri-ciri tidak berwarna atau bening, tidak berbau, serta tidak menyebabkan gatal. Kalau ciri itu yang Anda alami, tidak perlu khawatir.

•    Patologis
Keputihan menjadi berbahaya jika cairan yang keluar tidak bening, berwarna kekuningan, keabuan, hingga kehijauan, kental, berbau, jumlahnya cukup banyak, dan menyebabkan gatal. Ketidaknormalan itu disebabkan oleh kehadiran bakteri, virus, jamur, atau parasit yang merusak keseimbangan ekosistem di dalam vagina yang menyebabkan infeksi.

Menurut dr. Achmad, keputihan yang bersifat patologis atau tidak normal dipicu oleh kondisi vagina yang lembap dan tidak bersih. Biasanya, ini terjadi karena setelah buang air kecil langsung menggunakan celana dalam tanpa dilap atau dikeringkan dulu, atau tidak mengganti pembalut, tampon, dan panty liner sepanjang hari.

Kondisi ini rawan terjadi pada wanita pekerja. Bayangkan saja, berangkat sekitar pukul 6 pagi dan baru kembali di rumah pukul 8 malam. Ini membuat wanita tidak sempat mengganti celana dalam selama 14 jam. Hal itu membuat kondisi vagina menjadi mudah lembap. Apalagi, karena Indonesia merupakan negara tropis yang mudah memicu kelembapan pada vagina, maka masalah ini kerap terjadi.

DJAMILAH




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?