Sex & Relationship
Kenapa Suami Bersikap Kasar?

23 Dec 2011

Kekerasan, baik fisik, seksual, ekonomi, maupun verbal, bisa berdampak psikologis terhadap istri. Ejekan atau sindiran itu bisa sangat menyakiti. Tapi, itu tergantung konteks dan intensitas suaranya. Misalnya, ketika sedang bercanda bersama teman, kita mengeluarkan kalimat: “Bodoh banget, sih, kamu...”, kita bisa tertawa bersama.

Namun, bila ditujukan pada pasangan, akan jadi menyakitkan. Terlebih, jika diikuti suara bernada tinggi. Meskipun, suara untuk intensitas ini budaya juga memengaruhi. Misalnya, orang Sumatra cenderung bicara lugas dan bernada keras, belum tentu bermaksud marah.

Seseorang yang berkepribadian kasar, biasanya dipengaruhi oleh cara ia dibesarkan. Misalnya, jika sejak kecil ia terbiasa mendengar kata-kata kasar, ketika berkeluarga ia cenderung bersikap serupa. Lidah tajam ini sering timbul, jika kelelahan, cemburu, atau tertekan.

Lalu, kata-kata seperti apa yang sudah merupakan bentuk kekerasan?

1. Bila kata-kata itu membuat pasangan merasa direndahkan.

2. Bila hubungan suami istri sampai merenggang. Akibatnya, ketika mengatakan sesuatu yang tak enak, cenderung bersikap menekan pasangan.

3. Bila sindiran yang disertai sikap merendahkan itu berlangsung secara periodik. Sehingga, pasangan menjadi tertekan dan tidak percaya diri.

Bila tingkatannya sudah parah, mungkin saja orang yang berperilaku kasar itu memang terganggu kepribadiannya. Sehingga, dia selalu menyalahkan orang lain. Bila korbannya tidak ada, dia menjadi panik. Karena, dia membutuhkan pasangannya sebagai sasaran untuk disalahkan dan diejek, sebagai pelampiasan dari kecamuk di hatinya. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?