Celebrity
Kembali Ke Modeling

11 Feb 2015

Konsistensinya mengutamakan pendidikan ditegaskannya ketika menjawab pertanyaan juri tentang hal ini di atas panggung Malam Final Wajah Femina 2014. Astrini Faustina, pemenang Wajah Femina 2014 dengan mantap menjawab,” Pendidikan itu sangat penting karena belajar tak hanya semata untuk memperoleh ilmu pengetahuan, tapi juga sebuah proses untuk mengembangkan nalar dan pola pikir.”
   
Jawaban cerdas ini tercetus dari pengalaman yang dirasakannya sendiri ketika tinggal di Cina. Pengalaman belajar di Cina selama 4 tahun telah mengajarkan banyak hal pada Astrini. Hal positif lain di luar akademik yang didapatnya adalah pengembangan karakter, salah satunya menjadi lebih menghargai waktu. “Saya lihat orang Indonesia itu terkenal sekali dengan jam karetnya di luar negeri. Di Cina, semua orang tepat waktu dan gesit. Akhirnya saya jadi terbawa kebiasaan ini,” cetusnya.

Ia juga merasa jadi lebih mandiri. “Di Jakarta, ada supir dan mobil yang selalu siap mengantarkan saya ke mana pun. Saat di Cina, saya terpaksa naik-turun kendaraan umum. Belum lagi harus cuci baju, setrika, ngepel, dan masak sendiri,” kata wanita periang dan easy going yang senang bercanda ini.
   
Prestasi akademik yang membanggakan baginya adalah ketika ia berhasil meraih indeks prestasi di atas 3 dan berhak mendapat beasiswa berupa uang senilai 3.000 yuan atau setara dengan Rp6 juta per tahunnya. Target meraih gelar sarjana dalam 4 tahun pun berhasil diwujudkannya.
   
Kembali ke tanah air bulan Juli lalu, Astrini merasa ‘utang-utang’ kewajiban yang harus dikerjakannya untuk bekal masa depannya telah terpenuhi. Kebetulan, pendaftaran pemilihan Wajah Femina 2014 masih dibuka hingga Agustus lalu. Tanpa pikir dua kali, pengagum Victoria Beckham ini langsung mengirimkan aplikasinya.

“Jujur, saya rindu modeling. Saya pikir ini adalah saat yang tepat untuk kembali ke modeling karena saya sudah menuntaskan kuliah dan punya bekal untuk masa depan nanti,” kata wanita yang tak takut kulitnya menjadi gelap karena hobi snorkeling-nya di perairan kepulauan seribu ini.
   
Sebetulnya, saat di Cina dulu, Astrini pernah mencoba membagikan portofolionya ke beberapa agensi model di sana. Namun sayangnya, usahanya tak pernah berhasil. Menurut pihak agensi di Cina, mereka lebih menyukai sosok yang lebih kurus, dengan bentuk wajah hati yang lebih tirus dan berkulit sangat putih.
   
Meski pernah menerima banyak penolakan, Astrini tak berhenti bermimpi, suatu hari nanti ia bisa menjajaki catwalk dunia dan tampil di majalah internasional. “Dengan kemenangan yang saya raih di Wajah Femina, kunci untuk mengepakkan sayap di dunia entertainment, baik itu menjadi model internasional atau merambah ke bidang presenting dan akting, sudah ada di tangan. Saya kini sudah siap untuk itu!” ungkapnya, optimistis.

REYNETTE FAUSTO



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?