Celebrity
Joseph: Pembenci Wanita?

14 Jan 2013



Sedikit yang tahu bahwa di usia Joseph Gordon yang ke-19, pria kelahiran Los Angeles, California, 17 Februari, ini sempat memutuskan untuk berhenti berakting. Sebagai gantinya, ia mengambil studi sejarah, sastra, dan puisi Prancis di Columbia University, New York. Bacaannya berganti, dari skrip film menjadi karya sastra kelas berat, seperti novel-novel karangan sastrawan asal Rusia, Vladimir Nabokov.

“Joe adalah pria yang sangat cerdas. Sangat serius dan berpikir dalam. Tidak satu ucapan pun yang berlalu tanpa dianalisis olehnya,” ujar Zooey Deschanel, lawan mainnya di Manic. Namun, ketika kembali beradu akting di (500) Days of Summer, Zooey melihat banyak perubahan positif pada diri Joe. “Ia menjadi orang yang lebih santai dan open-minded,” tambah aktris dan penyanyi cantik yang pernah dikabarkan dekat dengan Joe ini.

Pengakuan Zooey sedikitnya menguak sisi pribadi dari pria yang kini menjadi sorotan di panggung Hollywood ini. Joe dulu dan sekarang, memang pribadi yang berbeda. “Ketika masih sekolah dulu, saya benci kepada para pemain skateboard yang suka merebut jatah pejalan kaki. Dengan rambut mohawk-nya itu mereka terlihat seperti pecundang. Herannya, sekarang, di mata saya mereka terlihat keren!” ungkap Joe.

Pria yang bersekolah di Van Nuys High ini mengaku, dengan perawakannya yang kecil dan sifatnya yang serius, ia lebih dikenal sebagai seorang snob. Mungkin, gara-gara ini juga ia selalu melewatkan acara prom di sekolahnya.

“Para gadis pada masa itu benar-benar membuat frustrasi. Pekerjaan mereka hanyalah mengecek dandanan di kaca bedak,” lanjut Joe, membela diri. Meski demikian, ia menyadari bahwa sifat kerasnya ini telah membuatnya menjadi sosok mengesalkan tanpa harapan. “Sekarang saya jauh lebih pemaaf. Saya tumbuh menjadi orang yang sanggup menertawakan diri sendiri, lebih sering dari sebelumnya,” ungkap Joe.

Dari seorang remaja snob, kini para wanita melihatnya sebagai seorang pria gentleman. Tak urung, ia pernah keseleo lidah, dan membuat para wanita, penggemarnya, mengecapnya sebagai seorang misogynist (pembenci wanita). Kejadian ini bermula dari acara konferensi pers untuk film Looper. Di acara yang terekam oleh banyak kamera video itu, Joe berujar, “Most pretty girls aren’t funny,” ucapnya, saat bermaksud menyanjung pasangan mainnya yang cantik, aktris Emily Blunt.

“Padahal, awalnya saya bermaksud untuk memuji Emily yang cantik dan pandai melucu. Dia tidak terjebak dalam stereotip orang yang mudah menjatuhkan penilaian kepada orang lain. Ia juga mampu memerankan seorang wanita kuat di film ini dengan sangat baik,” jelas Joe.

Sayangnya, nasi sudah menjadi bubur, dan ucapan Joe ini telanjur menjadi bumerang baginya. “Saya benar-benar malu. Terkadang, apa yang kita ucapkan tidak keluar seperti yang kita maksudkan. Dan kadang-kadang, kata-kata yang sangat salah ini terucap di depan ribuan orang. Untuk itu, saya minta maaf,” ungkapnya, dalam sebuah wawancara bersama Yahoo OMG!

Tentang cinta, Joe punya pendapat sendiri. “Banyak orang berpikiran bahwa hidup mereka lebih berarti jika mereka menemukan pasangan yang tidak menginginkan hal lain dalam hidupnya selain mereka,” ujarnya, mengungkap hasil pengamatan pribadinya. “Ini bukan hubungan yang sehat. Sebab, kita sedang jatuh cinta pada sosok ideal yang kita ciptakan, bukan pada sosok yang sebenarnya,” lanjut pria yang mengaku belum memiliki kekasih ini, bijak.

NJL
Foto: AFP




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?