Health & Diet
Ingin langsing? Ubah Pola Pikir!

31 Dec 2011

"Anda adalah apa yang Anda pikirkan.” Ungkapan ini tidaklah berlebihan. Anggapan bahwa Anda akan selamanya gemuk, atau Anda tak akan pernah punya cukup waktu untuk berolahraga, hanyalah sebagian kecil dari segudang pikiran negatif yang sering mampir di kepala. Kegagalan para pelaku diet banyak disebabkan oleh obsesi yang berlebihan serta rendahnya pengetahuan yang benar tentang diet. Informasi yang salah ini pada akhirnya akan membuahkan pola pikir dan anggapan yang juga keliru tentang diet. Jadi, bukan personal trainer mahal yang Anda butuhkan, melainkan pola pikir yang benar!

Makanlah lebih sering!

Kebanyakan, wanita cenderung untuk mengurangi frekuensi makan mereka menjadi satu atau dua kali per hari saat berdiet. Alasannya, makin jarang makan, mereka akan makin cepat kurus. Padahal, pola pikir ini salah. Dengan menjarangkan makan, sistem tubuh yang biasanya terisi kalori akan ‘berontak’. Akibatnya, asam lambung meningkat dan gula darah turun. Respons tubuh ini membuat kita menjadi lemas, mudah panik, dan sulit mengontrol diri. Sehingga, saat rasa lapar menyerang, kita akan kehilangan rasionalitas dalam memilih jenis makanan yang tepat dan sehat.

Padahal kunci keberhasilan diet adalah tidak membiarkan diri kelaparan! Jadi, yang mesti dilakukan, bukan frekuensi makan yang dikurangi, melainkan porsi makan yang diatur. Makanlah lebih sering, tapi dalam porsi kecil setiap 3 – 4 jam sekali, baik dalam kondisi lapar maupun tidak. Jika biasanya kita makan sekali dalam porsi besar, maka sekarang porsi besar tersebut dibagi menjadi 3 atau 4 porsi kecil-kecil, dengan waktu makan yang telah ditentukan. Keteraturan waktu makan berfungsi untuk menjaga kestabilan gula darah, karena dalam waktu 3 hingga 4 jam tersebut, kandungan gula darah dalam tubuh akan menurun. Padahal, otak memerlukan suplai glukosa sebagai sumber energi. Jika tidak terpenuhi, sistem tubuh tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Akibatnya, tubuh terasa lemas, mengantuk, sulit berkonsentrasi, dan sebagainya.

Tidak ada yang instan

Tubuh sekencang dan seseksi Halle Berry, jelas tak terbentuk secara instan. Disiplin yang keras, latihan yang teratur dan terarah, serta pola makan yang benar merupakan kunci di balik tubuh indahnya. Pendek kata, segala sesuatu memang memerlukan waktu dan proses.

Memang, sekarang banyak tawaran diet menggiurkan yang menjanjikan tubuh langsing dalam waktu singkat dan dengan jalan yang mudah. Pola diet semacam ini sering dikenal dengan istilah fad diet. Jenisnya pun bermacam-macam, mulai dari diet atkins yang ‘mengharamkan’ karbohidrat, hingga diet cabbage soup yang menganjurkan pengikutnya untuk mengganti porsi karbohidrat dan protein dengan mengonsumsi sup kol sepanjang hari. Mereka bahkan berani menjamin bahwa diet-diet ini mampu mengurangi bobot tubuh hingga 24 kilogram hanya dalam waktu 2 ½ bulan!

PadahaL penurunan bobot yang drastis ini lebih disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh dan berkurangnya massa otot. Jadi, bukan disebabkan oleh berkurangnya lemak tubuh! Begitu Anda kembali ke pola makan lama, massa otot yang hilang akan segera diganti kembali oleh lemak, sehingga bobot tubuh pun melonjak dua kali lipat dalam waktu singkat!

Mengubah pola hidup yang telah lama menetap tidaklah semudah membalik telapak tangan. Agar tubuh tidak kaget, diperlukan rangkaian perubahan secara bertahap. Mulailah dengan yang ringan, seperti berjanji pada diri sendiri (untuk diterapkan, lho!) untuk menerapkan menu sehat saat sarapan. Jika tadinya Anda terbiasa menyantap sepiring nasi goreng yang berminyak, untuk selanjutnya cobalah mengurangi porsi nasi dan minyak yang dipakai.

Apabila berhasil, selanjutnya Anda dapat mencoba alternatif menu sehat, misalnya setangkup roti gandum plus seporsi omelet putih telur yang digoreng dengan satu sendok teh minyak zaitun. Jika program sarapan telah berjalan sukses, maka dalam waktu seminggu ke depan, Anda dapat menetapkan sasaran berikutnya. Bila Anda masih kesulitan menerapkan menu tepat dan sehat saat makan siang di kantor, Anda dapat menjadikan menu makan malam sebagai sasaran berikutnya.

Daripada digoreng, akan lebih baik jika Anda mengolah makanan dengan cara ditim atau dipanggang. Ketimbang menggunakan minyak goreng untuk menumis, akan lebih baik jika memakai minyak zaitun yang lemak jenuhnya jauh lebih rendah. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari kelebihan-kelebihan kalori yang sebenarnya tidak perlu.

Stop mencari pembenaran

Liburan di saat cuti panjang atau undangan pesta juga sering dipakai sebagai alasan pembenaran bagi upaya ‘pemberontakan’ terhadap program diet yang sedang kita jalani. Dengan dalih ingin menikmati hidup untuk sementara, kita lantas membebaskan diri untuk makan makanan apa pun, dan menghindari segala aktivitas fisik yang dianggap melelahkan, termasuk berolahraga.

Padahal, penurunan bobot yang tidak dibarengi dengan olahraga justru dapat membuat tubuh lemas, tidak bersemangat, dan bisa menurunkan mood. Jadi, tak dapat ditawar lagi: olahraga itu penting! Orang yang berolahraga secara rutin akan memiliki sistem metabolisme tubuh yang lebih cepat. Dengan demikian, kelebihan lemak dan kalori yang dibakar pun menjadi lebih tinggi.

Untuk memacu sistem kerja metabolisme, Anda dapat melakukan latihan kardio, seperti jalan cepat, berenang, joging, atau bersepeda. Agar lebih fun, putarlah musik kesukaan Anda untuk menemani Anda berolahraga.

Diet itu fun!

Banyak orang beranggapan, diet itu menyiksa dan identik dengan makanan-makanan yang hambar serta tidak menggugah selera. Jika Anda termasuk orang yang berpendapat seperti itu, sebaiknya gantilah diet Anda. Siapa tahu diet yang sedang Anda jalankan memang tidak cocok bagi Anda.

Banyak pula yang beranggapan bahwa memakai garam sebagai bumbu masakan akan merusak menu diet kita. Pendapat ini pun tidak sepenuhnya benar. Garam berfungsi untuk menjaga keseimbangan (osmolitas) cairan dalam tubuh. Jika konsumsi garam kita di bawah kebutuhan normal, maka tubuh kita akan menjadi lemas.

Dengan menggunakan variasi bahan-bahan yang tepat, Anda tetap bisa, kok, menikmati makanan enak. Satai ayam atau sandwich kegemaran tetap bisa anda nikmati tapi gunakan dada ayam tanpa kulit sebagai daging satai, dan gantilah bumbu kacang dengan kecap rendah kalori. Untuk sandwich, Anda dapat mengganti roti putih dengan roti gandum, olesi  dengan mayones rendah kalori, dan tambahkan suwiran daging dari dada ayam serta irisan kismis.

Yang penting, setiap menu harus mengandung karbohidrat dan protein. Karbohidrat dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan sumber energi atau kalori. Protein dibutuhkan untuk membentuk enzim-enzim penting dalam tubuh, mengganti sel-sel yang rusak, serta membangun sistem antibodi. Tanpa kedua unsur penting ini, tubuh akan mengalami malnutrisi dan gampang terserang penyakit. Dalam kondisi parah, malnutrisi dapat menyerang saraf dan mengakibatkan kelumpuhan.

Rasa enak, diet nikmat!

Berikut ini contoh menu mulai dari sarapan hingga makan malam, yang bisa Anda jadikan inspirasi bagi program diet Anda:
Pukul 7:00: Setangkup roti gandum (whole wheat bread), olesi dengan mayones rendah kalori. Isi dengan omelet putih telur dan seiris daging sapi tanpa lemak yang digoreng dengan 1 sendok teh minyak zaitun. Tambahkan irisan bawang bombay dan paprika di atasnyA
  • Pukul 10:00: Segelas susu kaya kalsium
  • Pukul 13:00: Nasi + sayur bening + dada ayam goreng (tanpa kulit)
  • Pukul 16:00: Potongan buah favorit dicampur dengan yoghurt tanpa rasa (plain yoghurt). Agar lebih nikmat, tambahkan sekantong gula rendah kalori.
  • Pukul 18:00: Kentang rebus/panggang + dada ayam panggang tanpa kulit + sayur. (f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?