"Nilai kenyataan ini sebagai pembuka mata tentang kedangkalan emosi pria tersebut. Sejak awal, ia memang tak ingin membina hubungan emosional mendalam dengan rencana jauh ke depan. Sehingga, kalaupun dipaksakan, kelak kehidupan Anda bersamanya akan hampa. Bersyukurlah bahwa Anda bisa menyadari kondisi ini lebih awal, sehingga tak perlu berharap lebih dari itu. Ia memang bukan tumpuan harapan Anda," papar psikolog Monty Satiadarma.
Ia mengaku tak siap melangkah lebih serius dan Anda tak perlu memaksanya. Akhiri saja hubungan Anda dengannya dan tak perlu lagi berharap. Anda masih mengalami perasaan tak menentu karena merasa dipermainkan. Bersamaan dengan itu ada juga rasa kehilangan rutinitas bersamanya.
Cobalah Anda renungkan kembali, selama ini Anda telah menjalani hubungan interpersonal yang serba tidak menentu. Anda tentu tak ingin kepalsuan mewarnai kehidupan Anda seterusnya. Jadikan rasa kehilangan sebagai peluang mengembangkan ketahanan diri. Inilah saatnya Anda berkembang lebih baik demi masa depan Anda sendiri. (f)