Celebrity
Ibarat Game

8 Aug 2012


Selain sibuk di dunia perfilman, Olga Lydia pun berbisnis kuliner bersama beberapa rekannya. Ia jeli melihat peluang dengan memanfaatkan tren masyarakat perkotaan yang telah menganggap makan sebagai bagian dari gaya hidup. Apalagi, Olga sendiri juga suka bertualang makan. Maka, pada  tahun 2004, ia membuka bisnis restoran yang kini telah berkembang menjadi 5 outlet di Jakarta.

Konsep yang ia tawarkan di setiap outlet-nya pun berbeda-beda. Ada yang berkonsep pool & lounge (La Porta di Setiabudi Kuningan dan Elbow Room di Kemang),  restoran keluarga (Poke Sushi di Crown Plaza dan Summarecon Mal Serpong 2), serta wine boutique (Vin+ di Arcadia Senayan).

Olga punya prinsip bisnis yang menarik. “Saya ingin berhasil bukan dengan takhta atau harta, tapi dengan hati. Karenanya, saya tidak ingin mendapat banyak uang dengan memperbanyak musuh. Tapi, menghasilkan uang dengan membuat lebih banyak orang beruntung sehingga menambah teman,” kata Olga.

Olga menambahkan, apa pun bidang pekerjaan, pilihan short cut (jalan pintas) selalu ada. Tapi, menggunakan short cut tersebut atau tidak, tergantung pada pilihan masing-masing. “Bagi saya, mencari uang itu seperti bermain game. Main game itu seru, ‘kan? Tapi, kalau curang, akan hilang serunya. Begitu juga dengan mencari uang. Kalau curang, lalu di mana letak fun-nya?” ujarnya.

Jujur ia mengakui, ia harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam kehidupan yang singkat di dunia. Itu sebabnya, ia senang mencoba hal-hal baru dan bersyukur punya kesempatan banyak untuk melakukannya. Termasuk, meluangkan waktu untuk bersantai bersama teman-teman dan keluarganya. “Biasanya jalan-jalan, atau nonton bareng. Kalau banyak waktu luang, saya pergi berlibur dan pergi menyelam,” katanya.

Soal menikmati keindahan alam bawah laut, tujuan favoritnya adalah Kepulauan Komodo. “Tempatnya indah sekali. Saya sudah beberapa kali ke sana, mengajak beberapa orang. Makanya, banyak yang kenal saya. Warga setempat akhirnya menyebut saya ‘Duta Komodo’!” kata Olga, senang. Selain memperkenalkan keindahan Pulau Komodo kepada masyarakat luas, ia juga mendirikan taman bacaan  untuk anak-anak setempat, bersama Yayasan Book for Hope dan Taman Bacaan Pelangi.

Tak hanya itu, bersama Book for Hope, Olga mendirikan sekitar 18 taman bacaan di Sumatra, Jawa, dan Sumbawa. “Saya sendiri sejak kecil senang membaca. Bahkan, di rumah kami pun ada perpustakaan. Saya ingin anak-anak --dari daerah yang belum terpasang listrik pun-- bisa tambah pintar dengan membaca buku. Makanya, saya senang membantu mereka mendapatkan buku-buku dari donatur,” katanya lagi.

Olga juga menjadi duta adopsi pohon di Gunung Pangrango, Jawa Barat. Bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan, Conservation International, dan Green Radio, Olga telah mengadopsi 100 pohon untuk reboisasi di hutan sekitar Gunung Pangrango.   

Belakangan, Olga juga aktif sebagai presenter acara yang berbau politik, Open House Republik Mimpi. Namun, uniknya, ia enggan berkecimpung di dunia politik yang sebenarnya.(FAUNDA LISWIJAYANTI)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?