Trending Topic
Harapan yang Tak Terpenuhi

31 Dec 2012


Bercerai bukan satu-satunya pilihan ketika timbul masalah dalam keluarga. Justru biasanya menjadi pilihan terakhir. Begitulah yang dilakukan Ratih  (35), yang memilih tetap bertahan. “Setamat kuliah, saya langsung menikah. Mungkin, karena masih muda, saya shock ketika menjalani tahun pertama pernikahan. Belum lagi mertua yang tak henti mendikte saya bagaimana cara merawat anaknya,” kata Ratih, yang beberapa kali meminta cerai dengan alasan tidak bahagia, tapi suaminya selalu menolak.

Begitu juga dengan yang dirasakan Diana (33). Sejak awal, pernikahannya bak bara dalam sekam. Terus memanas, hingga tak tertahankan. Kehadiran ibu mertua  dirasakan Diana kala itu mengganggu privasinya sebagai seorang istri dan ibu. “Sejak ibu mertua pindah ke rumah kami, ia benar-benar memegang kendali di rumah. Awalnya, kepindahan beliau untuk membantu menjaga anak pertama kami. Tapi lambat laun, semua hal di dalam rumah ia ‘kuasai’,” ungkap Diana.

Berdasarkan pengalaman menjadi konselor keluarga, Adriana S. Ginanjar, psikolog sekaligus penulis buku Sebelum Janji Terucap, menemukan fakta bahwa banyak pasangan menikah dengan harapan untuk bahagia. Ketika harapan tersebut tidak terpenuhi di awal pernikahan, maka muncul kekecewaan yang memicu pertengkaran.

Kekecewaan pun menimbulkan rasa tidak bahagia. “Kecenderungannya kini, orang menikah untuk mendapat kebahagiaan pribadi. Jadi, ketika hal tersebut tidak terpenuhi, mereka mudah melepaskannya,” katanya.   

Misalnya, para suami berharap kariernya sukses sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup istri dan anaknya. Sedangkan, istri berharap suami dapat memberikan segala fasilitas dan kenyamanan yang ia dan anak-anaknya butuhkan. Ironisnya, menurut Adriana, banyak orang yang malah menjadi stres karena perkawinannya.

Harapan ini bukan perkara mudah. Apalagi jika masing-masing pihak tidak mengomunikasikannya dengan baik. “Saran saya, slow down. Nikmati hari-hari dalam pernikahan Anda. Jangan lupa luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya,” kata Adriana.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?