Food Review
Gulai Itik Pembakar Lidah

15 May 2015

Jangan hanya membayar lelah perjalanan dari Padang ke Bukittinggi dengan cuci mata kemegahan jam gadang dan Ngarai Sianok, atau berbelanja di Pasar Atas. Rasakan juga deretan masakannya.

“Gulai Itiak Lado Mudo-nya mantap,” begitu kata masyarakat tentang Lansano Jaya. Tanpa menengok ke menu, femina langsung memilih gulai itik cabai hijau, ciri khas Bukittinggi. Itik bagian paha atau dada direbus bersama santan dan bumbu rempah seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, kunyit, dan cabai hijau selama 24-48 jam. Itik disajikan bersama ‘sisa’ bumbu gulai yang hijau pekat.

Pedasnya cabai hijau kampung yang ‘memanaskan’ mulut, bercampur gurihnya bumbu. “Empuknya didukung pemilihan itik yang tepat, yakni itik jantan yang tidak terlalu besar, di bawah 6 bulan (paling pas 3 bulan -Red). Kalaupun harus menggunakan yang betina, jangan yang sudah bertelur,” cerita sang pemilik.

Cicipi juga Asam Padeh dan Gulai Kepala Ikan. Embusan angin dingin berbaur aroma lezat makanan Minang, menjadi simfoni indah antara alam dan rasa.(f)

Alamat: Jl.Raya Lambah Maninjau – Lambah, Bukittinggi, Sum-Bar.
Telp: (0752) 7444616.
Jam buka: 10.00 – 22.00 WIB.
Harga*): Rp15.000 – Rp150.000
Suasana: Beberapa saung bambu dengan latar Ngarai Sianok.

*)Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?