Trending Topic
Gaya Hidup Penguat Komunitas

10 Jan 2014


Tumbuhnya kesadaran baru pada cara pandang atas kehidupan yang holistik secara tidak langsung ikut mengubah gaya hidup kita. Salah satunya adalah soal cara makan. Kini acara bersantap tak lagi hanya untuk mengenyangkan, tapi ada gagasan dan tujuan lain, yaitu sebuah pemikiran yang disebut makan berkesadaran (conscious eating). Embusan angin perubahan ini tampaknya sampai juga ke tanah air.

Masyarakat sekarang sudah mulai mengadopsi pola makan seperti mengadopsi fashion. Mereka tidak mau lagi yang mainstream dan didikte oleh industri. Hal ini terjadi seiring dengan tumbuhnya kesadaran bahwa ‘pola makan industri’, seperti makanan cepat saji, makanan instan, makanan kalengan, dan lainnya, berdampak buruk bagi kesehatan.

“Kesadaran hidup sehat ini tidak lagi hanya berpusat pada diri sendiri, tetapi juga berkait dengan pihak lain,” tutur Wied Harry, seorang nutripreneur (nutritionist entrepreneur) yang aktif menyerukan gaya hidup sehat alami.

Kesadaran ini kemudian memunculkan empati di antara para pelaku hidup sehat. Di antaranya, empati terhadap orang lain (petani) dan empati terhadap lingkungan (alam, kearifan lokal, budaya kuliner). Dalam perkembangannya, gaya hidup sehat alami ini tentu menumbuhkan banyak kebutuhan baru. Dari sini berkembang segmen pasar baru, yaitu pangan sehat alami, termasuk di antaranya adalah pangan organik.

Jadilah pangan sehat alami saat ini menjadi medan pelayanan yang sangat ramai. Usaha rumahan tumbuh untuk melayani kebutuhan ini. Antara lain, sayuran dan buah organik, keju, selai, atau camilan sehat rumahan dari aneka tepung lokal,  kue-kue hasil olahannya, dan masih banyak lagi.

Dari kesadaran kolektif ini tumbuhlah komunitas-komunitas terkait, seperti komunitas makan sehat (raw food, slow food, food combining, organic food, vegetarian), komunitas yoga, komunitas meditasi, komunitas pertanian organik, komunitas berkebun sayur di rumah (house farming). Uniknya, komunitas ini tidak terkotak-kotak dan fanatik. Karena masing-masing komunitas berkaitan, mereka membentuk jaringan kuat gaya hidup sehat alami.

“Jadi, bukan hanya pola makannya  yang sehat alami, tetapi juga seluruh gaya hidupnya berangsur sehat alami. Sadar bahwa hidup sehat alami itu tidak cukup hanya makan saja atau yoga saja atau pangan lokal saja. Semua pihak dari produsen sampai konsumen mendukung dan saling menguatkan,” papar Wied, yang laris diundang ke seluruh wilayah Indonesia sebagai pembicara dalam acara seminar, talk show, atau demo masak sehat alami. (f)    



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?