Trending Topic
Frankenstorm: Ketika Sandy Menerjang

31 Oct 2012

Foto: Pemandangan World Trade Center yang mulai diliputi kabut saat topan Sandy mulai memengaruhi area sekitar New Jersey dan New York City. (Kena Betancur/Corbis.)

New York gelap gulita. Pohon malang melintang di jalanan. Sektor transportasi lumpuh. Banyak jalan dan jalur air ditutup. Ribuan jadwal penerbangan dibatalkan di tiga bandara utama New York. Sekolah-sekolah dan pusat bisnis diliburkan sejak Senin, (29/10). Walikota New York, Michael R. Bloomberg telah menginstruksikan agar taksi dan angkutan massal lainnya, seperti bus dan kereta api berhenti beroperasi melayani warga. Warga dianjurkan untuk tenang dan berdiam di rumah hingga situasi aman. 

“Ini badai terburuk yang pernah saya alami. Laut seolah pindah ke jalanan, batang pohon tumbang di mana-mana. Rasanya, aku belum pernah melihat situasi separah ini,” ujar David Arnold, warga New Jersey  seperti yang dikutip oleh New York Times (27/10). 

Sebelum badai Sandy berubah status menjadi topan Sandy Senin lalu (Baca: Di Balik Nama Cantik), pemandangan warga berbondong-bondong memborong bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari tampak di pusat-pusat perbelanjaan. Wajar jika warga khawatir. Jika terjadi banjir bandang, ada potensi berbagai akses kota akan terputus dan terisolasi tanpa persediaan air bersih. 

Kecemasan ini mengingatkan pada topan Irene yang terjadi tahun 2011 dan telah menyebabkan kerugian sekitar 15,6 miliar dolar di Amerika Serikat. Angka ini menambahkan topan Irene sebagai salah satu dari sepuluh bencana yang paling merugikan di Amerika. 

National Hurricane Center yang berpusat di Florida mencatat pergerakan topan Sandy sekitar 130 kilometer per jam. Gelombang pasangnya menyebar dari Samudera Atlantik dan mulai melumpuhkan aktivitas jutaan warga di area pesisir timur Amerika Serikat. Tercatat sekitar 40 korban jiwa di Amerika Serikat dan 51 di Haiti sejak badai ini bergerak dari Karibia. Situasi darurat diumumkan di sejumlah negara bagian, seperti New Jersey, New York, Connecticut, Pennsylvania, Maryland, Virgina dan ibukota negara, Washington, serta wilayah perairan di North Carolina. 

Hingga kini, hujan lebat dan berangin masih terus mengguyur New York. Sekitar 6.400 warga bertahan di 76 pusat evakuasi kota. “Proses pemulihan listrik dan transportasi publik menjadi dua tantangan terbesar bagi kami. Ini akan jadi tugas yang teramat berat, ” ujar Bloomberg pada CNN, Selasa (30/10).

Para metereologis menduga topan Sandy bisa disebut fenomena badai sempurna. Bukan hanya karena kekuatannya, namun juga topan Sandy menerjang area terpadat sekaligus terkaya di Amerika Serikat, termasuk pusat bisnis New York City dan Washington DC. Presiden Barack Obama dan pesaingnya, Mitt Romney juga dikabarkan membatalkan jadwal kampanyenya. Presiden Obama memilih turun langsung memantau persiapan untuk mengantisipasi dampak topan Sandy. 
 
Metereologis NOAA, Jim Cisco, bahkan menjuluki topan Sandy sebagai Frankenstorm—merujuk pada karakter Frankenstein, di novel Gotik karya Mary Shelley. “Dampaknya diperkirakan akan dirasakan oleh lebih dari 60 juta jiwa,” ujar Louis Uccelini, Kepala Divisi Prediksi Lingkungan untuk Badan Kelautan dan Atmosfer Amerika (NOAA), seperti yang dikutip oleh Time. 

Apakah topan Sandy akan menorehkan sejarah sedih seperti Katrina (2005) dan Irene (2011) dulu? Mari berdoa untuk yang terbaik. (RW)

Baca juga:




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?