Health & Diet
Fit Dengan Comfort Food

6 Nov 2012

“Ini istilah untuk menyebutkan makanan yang dapat menimbulkan efek nyaman dalam tubuh, meredakan stres, memberikan kepuasan diri, serta memunculkan nostalgia, “ ungkap dr. Grace Judio-Kahl, M.Sc, M.H, CHt, Konsultan Berat Badan dari Shape-Up Indonesia. Menurutnya, makanan memang  menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia  yang harus dipenuhi pertama kali. Hal ini sesuai dengan teori Maslow yang menempatkan makanan berada pada urutan teratas. “Istilah lainnya, food is a primitive form of comfort. Itulah sebabnya mengapa manusia cenderung mencari kepuasan diri lewat makanan,” tutur dr. Grace.       
            
Selain itu, makanan juga dianggap mampu memberikan feeling of pleasure dalam diri. Penyebabnya, jenis makanan tertentu memang bisa memicu keluarnya hormon serotonin yang menimbulkan rasa relaks, serta hormon endorphin yang memberikan perasaan bahagia. “Cokelat misalnya. Makanan ini terbukti mampu meningkatkan produksi serotonin dalam tubuh. Tak heran, banyak orang yang merasa happy begitu makan cokelat,” jelasnya.                            

Secara umum, comfort food dibagi dalam empat kategori: nostalgic food, indulgence food, convenience food, serta physical food. Kategori nostalgic food, menurut dr. Grace, merujuk pada makanan-makanan yang menimbulkan rasa kangen dan memiliki keterkaitan emosional dengan masa lalu seseorang. Tak hanya bersifat fisik, makanan tersebut juga berhubungan dengan aroma atau suara yang terbilang sulit untuk digantikan.                                            

Saat sedang stres karena pekerjaan misalnya. Situasi seperti ini membuat Anda tiba-tiba menginginkan nasi goreng buatan ibu. “Kepuasan akan terwujud jika Anda benar-benar memakan nasi goreng itu. Ada semacam perasaan kangen terhadap aroma maupun cara memasak yang biasa dilakukan oleh ibu Anda. Sehingga, makanan lain pun tak bisa mengobati kerinduan itu,” jelas dr. Grace lagi.           

Lain halnya dengan indulgence food. Kategori ini berkaitan dengan makanan yang dapat memberikan kepuasan diri. Kepuasan diri tak akan terpenuhi sebelum mengonsumsi makanan yang diinginkan. “Kenikmatan hanya akan tercapai lewat makanan tertentu yang diidamkan. Sayangnya, indulgence food dapat memicu timbulnya adiksi jika konsumsinya tak terkontrol,” tambahnya.
   
Adiksi yang dimaksud, yaitu kondisi di mana tubuh sudah tak sanggup lagi menahan keinginan untuk makan jenis makanan tertentu. Pada saat mengidamkan steak misalnya. Saat itu juga, Anda harus segera makan steak, sekalipun dalam keadaan tidak lapar. Kondisi seperti ini sebaiknya segera ditangani dengan cara mengonsultasikannya ke dokter. Sebab jika tidak, adiksi dapat mengakibatkan compassive over eating, atau lapar mata.         
   
Lain pula dengan convenience food, di mana kategori ini berkaitan dengan cara penyajian makanan. Mi goreng instan misalnya. Banyak orang yang menyukai jenis makanan ini karena penyajiannya mudah atau mungkin terinspirasi dari cerita-cerita pada iklan.                
Sementara itu, pada physical food, kategori ini berkaitan dengan makanan yang dapat memberikan perubahan pada kondisi tubuh. “Seperti ketika kedinginan, kita ingin makan ronde supaya tubuh jadi hangat. Atau ketika lemas akibat kurang tidur, kita minum kopi supaya tidak mengantuk. Jadi, physical food memang memiliki efek yang memengaruhi kondisi tubuh,” jelas dr. Grace.                           

Meski terbukti mampu memberikan rasa nyaman, mengonsumsi comfort food memerlukan trik cerdas supaya tak menimbulkan eating disorder. Salah satunya dengan cara membedakan antara lapar badan dan batin. Pada lapar badan, ada tanda-tanda yang terasa secara fisik seperti perut keroncongan. Ketika dipenuhi dengan makanan tertentu, rasa lapar itu pun hilang.                      
   
Sedangkan pada lapar batin, nafsu makan justru timbul akibat stres. “Dalam keadaan penuh tekanan, seseorang biasanya ingin makanan manis yang mengandung banyak kalori seperti es krim atau cokelat. Buah memang terbilang sehat, tetapi tidak akan memuaskan rasa lapar batin itu,” imbuhnya.                            

Yang tak jalah penting, Anda sebaiknya juga perlu mendisplinkan jam makan, memilih makanan rendah kalori, dan memastikan bahwa comfort food tersebut dikonsumsi pada saat yang tepat, yaitu ketika Anda benar-benar merasa lapar. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?