Trending Topic
Eranya Jemput Bola

5 Nov 2015

  
Jangan ngaku enggak pernah tergiur meng-klik banner-banner penawaran produk yang berseliweran di website atau media sosial Anda. Atau jangan-jangan, di kantor Anda sudah punya julukan ‘Ratu Belanja Online’?

Layar monitor komputer dan ponsel pintar Anda memang bukan lagi untuk bekerja atau berkomunikasi, tapi sudah jadi gerbang menuju toko-toko virtual yang tak terhitung jumlahnya. Mau cari apa saja sekarang bisa Anda dapatkan lewat sentuhan jari. Apakah kemudahan belanja online ini mendorong kita jadi lebih konsumtif?   

Disadari atau tidak, aktivitas transaksi kita  makin terdigitalisasi seiring pesatnya pertumbuhan smartphone dan layanan akses internet. Data dari emarketer.com menyebutkan, pengguna smartphone di Indonesia akan mencapai 100 juta orang pada tahun 2018, yang artinya merupakan keempat terbesar di dunia, melampaui Brasil.
Dengan dukungan teknologi yang mumpuni dan meningkatnya pengguna internet di Indonesia, tentunya mendorong perkembangan e-commerce di Indonesia. Toserba atau deptstore virtual tumbuh menjamur. Toko-toko konvensional, seperti   toko yang menjual kebutuhan barang-barang olahraga di mal, kini juga  mulai berekspansi ‘jemput bola’ membuka toko online selain toko offline.

Makin berkembangnya toko online, yang dijual pun makin beragam tak sebatas fashion saja. Mulai dari barang-barang kecil hingga tiket, voucher, dan makanan juga dipasarkan. Agar bisa lebih mudah diakses secara mobile, toko-toko online besar ini juga sudah memiliki aplikasi (apps) agar lebih mempermudah konsumennya dalam mengakses toko mereka secara mobile.

Tentu ini jadi angin segar bagi para pelaku bisnis di tanah air, utamanya bisnis kecil dan menengah (UMKM). Akses pasar akan  makin luas diperoleh produsen dan pedagang lokal tanpa dihalangi batas waktu dan geografis. Riset Mc Kinsey membuktikan bahwa UMKM yang menggunakan e-commerce berpotensi untuk tumbuh 2 kali lebih cepat ketimbang mereka yang hanya bergantung pada saluran penjualan konvensional. 

Pelanggan memang jadi lebih dimanjakan dengan banyaknya pilihan dan kemudahan delivery produk atau jasa yang dibutuhkan. Tak semata menjual barang, jasa ojek dan taksi pun bertransformasi layanan ke bentuk digital. Hadirnya Uber, Gojek, atau Grabtaxi yang fenomenal ini seolah menyadarkan kita betapa  makin lama hidup kita dipermudah dengan bantuan teknologi.

Yang terbaru adalah hadirnya Yessbossnow.com yang kini sedang jadi trending topic. Situs ini menawarkan jasa personal assistant virtual yang mampu menyediakan segala macam kebutuhan. Mulai dari order makanan, beli tiket pesawat, tiket konser, belanja kebutuhan bahan makanan, hingga kurir bisa dilakukan di situs ini. Anda tak perlu repot-repot browsing dan sign up ke banyak toko virtual lagi. Cukup punya satu akun saja, dan mereka yang akan mencarikan apa yang Anda perlukan. Praktis, bukan?

Selain memanjakan pelanggan dengan kemudahan, toko-toko ini juga berlomba-lomba menawarkan diskon dan layanan servis kepada pelanggannya. Toserba online Elevania misalnya, yang banyak memberi potongan harga lewat unduh voucher diskon dan free shipping, atau retail fashion online Zalora yang berani menjamin 30 hari retur barang dan bayar di tempat untuk beberapa produknya agar lebih meningkatkan kepercayaan konsumen. Bisnis online memang merupakan bisnis kepercayaan. 

Kehadiran jasa dan toko digital ini tentu saja  makin mempermudah konsumen untuk mengakses jasa atau barang yang dibutuhkan. Bisa dimaklumi, jika pelaku bisnis dengan saluran pemasaran konvensional ketar-ketir. Pasalnya, toko-toko online ini menawarkan banyak kelebihan, antara lain kenyamanan dan pilihan produk yang sangat luas.

“Bayangkan saja, di tengah kemacetan kota Jakarta dan waktu Anda yang sibuk, Anda tinggal masuk ke situs belanja untuk memilih barang yang dibutuhkan. Barang tersebut juga langsung diantarkan ke tempat Anda. Sangat praktis dan cocok dengan kebutuhan masyarakat urban yang sibuk,” kata Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia, Daniel Tumiwa.

          Namun, kehadiran bisnis online tidaklah tepat jika dianggap mengancam atau menggerus toko konvensional. “Justru sebaliknya, ini peluang bagi UMKM untuk meraih pasar yang lebih luas dengan efisiensi tinggi,” kata praktisi bidang customer service, Cyltamia Irawan. Meski demikian, tak dipungkiri, memang ada bisnis-bisnis yang lebih bergeser penjualannya dari offline ke online seperti penjualan tiket pesawat, tiket konser, dan banyak lagi. (f)    

Reynette Fausto




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?