Celebrity
Drew Barrymore, Berbisnis dan Menulis

9 Feb 2016


Dengan lantang dan berani Drew mengakui, hidupnya memang tak sempurna. Terlebih ketika kedua orang tuanya, John Barrymore dan Jaid Barrymore, tak seperti orang tua pada umumnya yang begitu protektif, penuh perhatian dan memiliki hubungan yang hangat dengan anak mereka. Bahkan sebuah portal media online The Guardian menyebutnya, The Loveless Girl.

    Pada   tiap pertanyaan yang dilontarkan untuknya mengenai masa lalunya yang kelam, Drew dengan santai menjawab bahwa ia tak merasa kecewa dengan hidupnya. “Saya tidak pernah menyesali apa pun, karena tiap detail dalam masa kecil yang saya lalui adalah hal yang membuat saya menjadi seseorang seperti sekarang ini,” kenangnya. Ia menambahkan bahwa  makin tidak sempurna seseorang,  akan membuat orang tersebut lebih manusiawi.

Hidupnya perlahan membaik dan publik pun perlahan melupakan rumor negatif tersebut. Terlebih setelah kisah romansanya yang penuh drama –bercerai dua kali di usia 20-an– ia akhirnya berlabuh pada aktor dan konsultan seni, Will Kopelman (2012). Kebahagiaan kembali membuat hidupnya berada di level yang berbeda ketika kedua buah hatinya lahir ke dunia, Olivia Barrymore Kopelman (3) dan Frankie Barrymore Kopelman (1). Lantas, seperti apa kehidupannya setelah itu? Berbisnis, sibuk bekerja di balik layar, hingga menulis sebuah buku.

Tahun 1995, bersama rekan bisnisnya, Nancy Juvonen, ia membuat sebuah rumah produksi, Flower Films. Bisnisnya berjalan lancar. Drew terbilang aktif menjadi produser, sutradara, hingga penulis skenario film. Beberapa film box office sukses diproduksi oleh Flower Films, seperti Charlie Angels (2000), 50 First Dates (2004), hingga Music and Lyrics (2007).

    Menambah daftar panjang resume-nya, Drew mengembangkan bisnisnya dengan menelurkan sebuah produk kecantikan bernama Flowers pada tahun 2013, dan Flowers Eyewear. “Flowers telah mengubah hidup saya karena saya bisa menjadi seorang ibu seperti yang saya inginkan. Terlebih saya juga bisa melakukan hal lain yang bermanfaat untuk semua wanita di dunia dengan pesan-pesan yang memberdayakan melalui produk Flowers,” ceritanya, saat merilis produk aksesori Flowers Eyewear, pertengahan 2015 lalu.
  
 Bagi wanita dengan cadangan energi yang melimpah ini,  tentu punya banyak daftar hal yang ingin ia lakukan. Salah satunya kegemaran menulis yang sudah ia curahkan sejak menjadi editor-at-large sebuah media online gaya hidup, Refinery 29,   awal tahun 2014.
Tak mau hanya ‘numpang nama’ dengan titelnya tersebut, Drew terbilang aktif menyumbangkan tulisannya tentang kuliner, travel, hingga mode dan kecantikan  tiap bulannya. Ia pun rajin mengunggah resep makanan yang ia masak untuk keluarganya di rumah dalam website tersebut. “Saya senang menulis, dan semoga apa yang saya sampaikan bisa menginspirasi semua wanita,” tulisnya, di laman website tersebut.
  
 Tak ingin menyia-nyiakan talenta yang baru ia sadari, Drew mencurahkan semua kisahnya dalam sebuah memoar berjudul Wildflower. “Banyak pertimbangan sebelum memulainya. Namun, kedua putri saya dan bagaimana bahagianya saya sekarang, telah menginspirasi saya untuk menoleh ke belakang. Saya mencoba mengingat kembali momen-momen itu dan menuliskannya,” ungkapnya, sambil mengingat proses menulis yang ia lakukan di rumah seraya mengurus kedua putri kecilnya.
  
 Walau bukan buku pertamanya (ini adalah bukunya yang ketiga), Wildflower adalah buku pertama yang ia tulis sendiri. Drew mengisahkan masa lalu dan kehidupannya kini dari sudut pandang yang jenaka, namun tetap emosional. Ia pun berhasil menepis kesan berat dan serius, seperti yang biasa terasa pada buku-buku memoar. 

Dalam buku ini, ia menilik kembali awal kariernya yang penuh tantangan dan pengalaman yang luar biasa. Termasuk bagaimana hubungannya yang buruk dengan kedua orang tua dan upayanya untuk membalikkan keadaan di masa lalu itu lewat kedekatannya dengan kedua putrinya kini. Diakuinya, semua pengalaman itulah yang mengantarkannya pada kesuksesan dan kebahagiaan, tepat di mana ia berdiri sekarang. (f)

Fakta tentang Drew Barrymore dalam Wildflower:

•    Drew pernah berbohong kepada Steven Spielberg saat audisi hanya agar ia terlihat lebih menarik dan bisa terpilih menjadi aktris dalam filmnya, E.T.
•    Saat anjingnya, Flossy, mati, Drew terbang ke India untuk menyebarkan abunya ke seluruh penjuru negeri.
•    Ia sangat mencintai bunga, sehingga semua bisnis dan karya-karyanya ia namai ‘Flower’.
•    Sejak usia 14 tahun hingga kini, Drew belum pernah bicara dengan ibunya.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?