Sex & Relationship
Dingin Karena….

9 Sep 2013


Kapan terakhir kali Anda melakukan hubungan seks? Pertanyaan lebih tepatnya, kapan terakhir kali Anda melakukan aktivitas seksual yang bergelora, mengobarkan percikan api cinta antara Anda dan pasangan? Jika jawaban jujur Anda ternyata sudah lama sekali, maka Anda saat ini sedang menghadapi siklus terendah dalam kehidupan seksual Anda.  Saatnya menghentikan ‘perang dingin’ seks dan kembalikan ranjang Anda pada titik paling ‘merah’, ketika Anda dan dia adalah makhluk paling menikmati seks  di dunia.  

Dingin Karena…
Pada mulanya, frekuensi berkurang. Dari sekali seminggu, lama-kelamaan makin jarang dan jarang, hingga akhirnya Anda dan suami sama-sama tak ingat entah sejak kapan kemesraan itu berlalu. Ada sebuah fakta yang mengejutkan, yang mengungkap bahwa tak sedikit pasangan suami-istri yang mengakui bahwa mereka tak lagi memiliki kehidupan seks. Dengan kata lain, hubungan seksnya sangatlah hambar.

Survei terbaru yang dimuat di The New York Times mengungkap, sekitar 15%  pasangan menikah di Amerika Serikat tidak melakukan hubungan seks selama 6 bulan, bahkan ada yang hingga satu tahun. Duh, jangan sampai hal ini terjadi pada Anda.

Menurut psikolog Los Angeles, Dr. Seth Meyer, ada beberapa alasan umum mengapa aktivitas seks perlahan ‘menghilang’ dari perkawinan. 

Alasan #1: Kesal yang Terpendam

Kekesalan akibat hal kecil pada pasangan bisa menjadi penyebab seseorang menghindari hubungan intim. Bisa karena problem komunikasi semata, salah paham, masalah finansial, anak, atau pertengkaran kecil biasa. Hati-hati, perasaaan kesal yang dipendam hingga bertumpuk-tumpuk dan tidak diselesaikan, bisa menjadi elemen yang mengikis romantisisme sebuah hubungan. 

Alasan #2: Kebosanan
Bisakah aktivitas seksual dalam perkawinan menjadi sangat membosankan? Hal ini ternyata bisa terjadi, bahkan biasanya berasal dari stagnasi yang dirasakan seseorang dalam segala aspek kehidupannya: relationship, karier, ataupun kehidupan sosial. Perasaan stagnasi ini membuat spontanitas dan gairah melayang.

Alasan #3: Depresi

Mungkin ini bukan kasus semua orang, melainkan hanya dialami sebagian orang dengan masalah yang berat. Ketika seseorang mengalami depresi, penting baginya untuk menyadari bahwa dirinya depresi. “Ya, saya depresi dan saya butuh bantuan.” Pria yang depresi biasanya lebih sulit membuka diri daripada wanita. Akan kelihatan pada sifatnya yang jadi lekas marah, kurang tidur, kurang makan, menarik diri dari lingkungan sosial, dan cenderung mengisolasi diri. Ancamannya bagi kehidupan seks pasangan, orang yang mengalami depresi akan merasa tidak butuh seks. 

Alasan #4: Kecapekan
Ada banyak alasan mengapa seseorang bisa capek. Tak hanya wanita, pria juga bisa merasa kecapekan dan tidak lagi bergairah. Tapi, umumnya  mereka tidak nyaman untuk mengekspresikan dan mengatakannya pada pasangan tentang betapa capek-nya mereka hari itu. Karena, bagi sebagian pria, mengakui kecapekan-nya berarti mengakui kelemahan mereka.

Alasan #5: Kehilangan mood bercinta

Nah, alasah ini adalah yang paling banyak menjadi ‘kambing hitam’ mereka yang tidak lagi melakukan hubungan seks. Menjadi tidak sehat ketika kehilangan mood bercinta terjadi dalam waktu yang sangat lama. Karena, bisa jadi penyebabnya adalah keterikatan emosional antara Anda dan pasangan kian menurun.

Adakah di antara alasan itu yang sering Anda rasakan? Ketika aktivitas seksual berhenti karena kelima alasan tersebut, Seth mengatakan, tak perlu sampai membuat kita panik. “Tentu, kita harus mencari tahu alasan di balik itu, lalu mulai mendiskusikannya dengan pasangan. Tapi, ini bukan sesuatu yang perlu membuat Anda panik. Yang penting, belajar memahami dan menerima. Karena, sebuah hubungan jangka panjang memiliki siklus hubungan seks sendiri. Dan, menurunnya frekuensi seks adalah hal yang natural, yang bisa terjadi berulang kali,” tutur Seth. (FICKY YUSRINI)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?