Sex & Relationship
Dilema

17 Dec 2012

Tanya:

Dulu saya (33) rela melepas kepercayaan saya dan ikut kepercayaan suami (33) saat menikah. Ternyata, setelah 3 tahun pernikahan, dan anak saya berumur 1,5 tahun, suami selingkuh. Saya sangat sakit hati. Saya ingin bercerai dan mengadu kepada orang tua, tapi saya sungguh malu. Apakah saya harus bertahan? Kalau bercerai, bagaimana memperbaiki hubungan dengan orang tua yang telanjur rusak karena dulu mereka menentang pernikahan kami? Haruskah saya kembali ke kepercayaan saya yang dulu?

Jawab:

Ketika Anda mengambil keputusan, maka segala konsekuensi dan tanggung jawab ada di tangan Anda. Ketika Anda menyadari keputusan Anda keliru, perbaikilah. Anda tak harus malu berbuat kesalahan, melainkan siap untuk memperbaiki kesalahan. Anda sebaiknya malu jika tidak mau memperbaiki kesalahan, karena artinya Anda tidak berdaya mengatasi masalah yang timbul akibat keputusan Anda sendiri.

Masalah kepercayaan selayaknya bangkit dari hati nurani Anda, bukan dari alasan instrumental sebagai sarana melangsungkan pernikahan. Anda selayaknya memiliki kepercayaan dan keyakinan sesuai dengan nurani, bukan karena keterpaksaan, karena keterpaksaan bertentangan dengan hakikat kepercayaan itu sendiri.

Hubungan yang rusak bisa diperbaiki, walau mungkin tidak sesempurna sebelumnya. Sebaliknya, sungkan memperbaiki hubungan akan menimbulkan kesenjangan yang lebih lebar. Sangat penting untuk menyadari bahwa tanggung jawab berada sepenuhnya di tangan Anda; tidak ada salahnya menyatakan kekeliruan sikap kepada orang tua di masa lampau. Dalam langkah selanjutnya pun Anda tetap bertanggung jawab dalam mengambil keputusan dan bukan menggantungkan keputusan pada orang tua.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?