Sex & Relationship
Dibandingkan Dengan Sahabat

4 Aug 2014

Tidak ada orang yang suka disbanding-bandingkan, apalagi jika itu membuat kita merasa buruk. Persis seperti yang dialami oleh Deswita (28), saat kekasihnya selalu membandingkan dirinya dengan sahabat wanitanya. "Memang, sahabat kami itu sangat cantik, punya karier yang bagus, dan pandai memasak. Saking sebal, saya bilang, mengapa ia tidak pacaran saja dengan sahabat kami itu. Kekasih saya bilang, ia sayang saya. Tapi, mengapa ia suka membandingkan seperti itu? Apakah saya harus menuruti sarannya untuk sedikit berubah?" tanya Deswita

Menurut pengasuh rubrik Dari Hati Ke Hati Irma Makarim, perilaku kekasih yang terus-menerus membandingkan Anda dengan orang lain menunjukkan sikap yang kurang menghargai Anda. Lagi pula, tak ada yang sempurna karena  tiap orang memiliki  keterbatasan dan kekurangan. Perlu tidaknya Anda mengubah diri hanya bisa terjadi jika Anda sendiri menginginkannya. Dan bukan dengan meniru atau menjadi orang lain, tetapi tetaplah menjadi diri sendiri.

"Bila Anda merasa punya kekurangan dan tak nyaman dengan diri Anda, maka Anda bisa berusaha mengembangkan diri sesuai kebutuhan Anda, bukan karena kebutuhan kekasih. Ingatlah,  tiap individu hadir di dunia  ini sebagai pribadi yang unik dan  tiap orang memiliki kualitas masing-masing," tegas Irma, menyikapi kasus Deswita.

Sementara itu Psikolog Monty Setiadarma mengatakan bahwa perilaku membandingkan individu dengan orang lain menunjukkan kekurangsiapan menerima individu seperti apa adanya. Jika seseorang sungguh menyayangi Anda, ia tidak akan membandingkan Anda dengan orang lain, tapi menerima keberadaan Anda serta  sejarah  hidup Anda. Jika ia mengharapkan Anda menjadi sosok yang berbeda tentu secara bertahap ia akan merasa ada kesenjangan antara idealisme dan kenyataan. Besar kemungkinan Anda akan menempati kedudukan sebagai substitusi atau pengganti idealisme pasangan Anda.

Sikap yang demikian ini, menurut Monty lambat laun akan menjadi  makin intens dan pada suatu saat akan menjadi ledakan ketidakpuasan karena rentang masa menyebabkan individu merasa jenuh dengan ketidaksesuaian harapan.

"Anda tak layak menjadi individu lain, tetaplah menjadi diri Anda sendiri. Jika Anda berupaya menjadi sosok lain, Anda melakukan penyangkalan diri. Dalam waktu tidak lama Anda akan merasa lelah melakukan sandiwara yang bahkan juga tidak pernah akan memenuhi harapannya. Jika ia sungguh menyayangi Anda, ia harus menerima diri Anda seperti apa adanya dan bukan menerima atas dasar kepura-puraan," tekan Monty. (f) 

 



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?