Ketika gula di dalam darah ini menumpuk, darah akan menjadi kental dan alirannya melambat. Keadaan ini akan mengganggu pasokan oksigen yang dibawa oleh darah. Nah, akibat kekurangan oksigen, tubuh tak bisa membakar energi, sehingga badan pun menjadi lemas, sakit kepala, kerja jantung terganggu, dan mood berubah. Dalam jangka panjang, jika jaringan terus- menerus tidak mendapatkan oksigen, tubuh akan lumpuh. Inilah yang akan menimbulkan komplikasi, seperti luka sulit sembuh yang berisiko amputasi, kebutaan, atau gagal ginjal.
Sementara, sisa glukosa yang menumpuk dan tidak dimanfaatkan ini akan dibuang tubuh melalui urine. Karena berkadar gula tinggi, tak mengherankan urine ini menarik semut. Karenanya, DM sering disebut juga kencing manis.
Mengapa pengaturan glukosa ini tak terkendali? Penyebabnya, karena terjadi gangguan pada kelenjar pankreas. Pada pankreas terdapat sel kecil khusus yang dinamakan sel beta atau dikenal juga sebagai ‘pulau-pulau Langerhans’, yang menghasilkan hormon insulin. Hormon inilah yang menjadi kunci pengatur pengiriman glukosa ke seluruh tubuh.(f)