Trending Topic
Di Balik Nama Cantik

31 Oct 2012

Katrina, Irene, Sandy. Mengapa badai yang mengerikan justru memiliki nama layaknya wanita cantik? 

Penamaan badai tidak sembarangan, lho. Para metereologis akan menamai badai tropis yang mencapai kecepatan 63 kilometer per jam, sebagai Badai Tropis Fran. Namun, status ini akan berubah menjadi topan begitu pergerakan anginnya mencapai 120 kilometer per jam. Otomatis, namanya berubah menjadi Topan Fran. 

Selama ratusan tahun, topan sempat dinamai dengan nama orang-orang suci. Salah satunya, Topan Santa Ana yang menerjang Puerto Rico pada 26 Juli 1825. Metereologis asal Australia, Clement Wragge, tercatat sebagai sosok yang menamai badai tropis dengan nama wanita. Penemuan ini baru ramai dibicarakan ketika pemerintah menyadari bahwa penamaan badai dengan nama manusia bisa lebih efektif untuk menyampaikan peringatan badai pada publik dan kapal-kapal yang sedang melaut.

Lalu, bagaimana mereka menentukan nama ini? Ada spekulasi yang beredar, mungkin saja nama itu diadopsi secara acak dari nama keluarga, kekasih, bahkan hewan kesayangan mereka. Dugaan lainnya, ide itu mewakili sifat badai yang mirip sifat wanita; selalu berubah-ubah dan tak bisa diprediksi. Ups! 

Padahal, sebetulnya nama badai yang sederhana dan mudah diingat bisa menghindarkan kebingungan dalam penyampaian peringatan badai melalui komunikasi radio. Situasi ini mudah dijumpai di laut saat ada pergerakan badai dari arah yang berbeda di waktu bersamaan.  

Sejak tahun 1979, badai-badai yang muncul juga mulai dinamai dengan nama pria, seperti Alberto, Chris, Ernesto, Michael, dan Oscar. Kini, sistem penamaan badai berkembang menjadi daftar enam tahunan dari Badan Metereologi Dunia. Proses penamaan ini juga mempertimbangkan potensi faktor psikologis yang akan ditimbulkannya. Satu nama badai akan digunakan kembali di tahun ketujuh, kecuali jika badai tersebut lekat dengan kenangan buruk saat pertama kali kemunculannya. 

Masih ingat Badai Katrina yang menerjang pada 2005? Saat itu, Katrina menghancurkan sebagian besar area New Orleans dan merenggut lebih dari 1800 jiwa.  Badan Meteorologi Dunia memutuskan menarik Katrina dari daftar badai dan akan diubah menjadi Katia jika digunakan lagi pada tahun 2017.  

Nama Topan Irene (2011) juga dianggap menimbulkan sensitivitas tinggi sehingga takkan digunakan lagi. Selain itu, nama-nama cantik berikut juga takkan hadir lagi dengan alasan serupa, di antaranya: Carla (1961), Camille (1969), Pauline (1997), dan Ike (1998). 

Rahma Wulandari
FOTO: Jim Reed/Corbis

Baca juga:




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?