Food Review
Cita Rasa Hakka Gaya Indonesia

26 Jul 2011

Area perbelanjaan di ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan, memiliki satu restoran Cina gagrak Hakka. Di Jakarta, masakan dari daerah Hakka memang jarang ditemukan. Sehingga tempat ini bisa dijadikan pilihan untuk Anda yang menyukai masakan Cina. 

Dari kejauhan, Ta-Huang, nama resto ini, sudah terlihat berkat papan namanya yang berwarna merah mencolok. Memasuki restoran ini kesan hangat dan nyaman langsung terasa. Lagi-lagi terlihat warna merah dengan aksen kayu mendominasi ruangan. Samar-samar tercium harum masakan yang menggoda, bahkan sebelum disajikan di atas meja.

Masakan Hakka berasal dari Provinsi Guangdong dan Fujian di daerah Cina bagian selatan. Cita rasa asli masakan Hakka biasanya cenderung asin karena kehidupan masyarakat yang berpindah-pindah sehingga mereka harus mengawetkan makanan dengan cara diasinkan. Tapi, di resto ini cita rasa masakannya sudah disesuaikan dengan selera lidah orang Indonesia. Cenderung lebih manis dan untuk beberapa masakan yang digoreng teksturnya juga dibuat renyah.

Makanan pembuka yang paling digandrungi oleh pengunjung adalah Yusheng Salad. Salad ini adalah hasil coba-coba dari sang pemilik, Lucy T. “Terinspirasi dari tradisi tahun baru Cina, di mana orang selalu kumpul-kumpul dan makanan yang disajikan selalu dicampur-campur dulu, lalu disantap beramai-ramai.” Saat dicicipi, terdeteksi rasa manis nan gurih yang berasal dari sausnya, yaitu campuran saus kacang dengan saus barbecue. Isian salad-nya berupa irisan wortel, mentimun, bengkuang, dan kuetiau yang ukurannya lebih tipis dibandingkan ukuran kuetiau pada umumnya. Teksturnya yang lembut dan lentur menyatu dengan sayuran yang renyah. Buat saya, salad ini bikin ketagihan.

Sajian selanjutnya adalah Tim Ikan Kerapu Macan Ala Hong Kong yang ternyata menjadi jagoan di resto ini. Ikannya diternakkan sendiri oleh pemilik. Kerapu memang terkenal sebagai ikan yang dagingnya gurih, manis, dan kenyal. Harganya pun relatif mahal. Saat hidangan ini datang, tampak uap panas yang masih  mengepul. Aromanya pun bikin mulut ingin cepat-cepat mencicipi ikan yang dikukus dan ditaburi irisan tipis bawang daun, cabai merah, jahe, jamur shiitake, dan tambahan daun ketumbar. Ikan yang ditaruh di dalam wadah berbentuk oval terendam dalam saus berwarna cokelat yang terbuat dari paduan kecap ikan, soy sauce, dan minyak wijen. Aroma minyak wijen yang khas membuat selera makan jadi dobel.

Tak lengkap rasanya pergi ke restoran Cina tanpa mencicipi Cumi Goreng Lada Garam. Meski bumbunya tergolong sederhana, meraciknya tidak bisa sembarangan. Mengolah cumi agar tidak keras dan alot saat disantap memang susah-susah gampang. Tapi, di resto ini daging cumi yang sudah dibalut dengan tepung dan digoreng dalam minyak yang panas terasa lembut saat digigit. Tepungnya pun renyah. Mungkin, karena perbandingan antara tepung terigu dan tepung berasnya pas. Selain itu, perbandingan bumbu antara merica hitam dan garamnya seimbang agar salah satu di antaranya tidak ada yang mendominasi. Yang mencicipi pun tidak akan kepedasan atau keasinan. Taburan bawang putih, jahe, dan cabai merah yang digoreng menambah harum cumi goreng ini. Hmm... kriuk-kriuk!

Lokasi: Ruko Grand ITC Permata Hijau, Emerald 22, Jakarta Selatan. Telp: (021) 53663750, 53663755. Harga*): Makanan: Rp18.500-Rp95.000, Rp21.800/ ons (ikan kerapu). Minuman: Rp3.500 – Rp20.000. Jam buka: Pukul 11.00 – 21.15 WIB (Senin - Jumat), 11.00 - 21.30 WIB (Sabtu - Minggu). Suasana: Restoran keluarga dengan interior ruang didominasi warna merah.

*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.

FF



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?