Health & Diet
Berpuasa Penuh Energi

30 Jul 2012

Jujur, deh, menjelang bulan puasa, daftar belanjaan makanan dan minuman Anda justru melonjak? Ironis, ya. Saat harus menahan makan, biasanya mata malah jadi lebih lapar. Padahal, inilah saatnya Anda menguji diri sendiri untuk lebih memperhatikan makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Jangan sampai terbawa nafsu. Makanan dan minuman yang tepat sangat diperlukan untuk membuat Anda tetap bertenaga dan berkonsentrasi saat bekerja. dr. Phaidon L. Toruan, Anti Aging Life Style Doctor, punya solusinya untuk Anda.

Makan minum banyak saat sahur
Hal terutama adalah menjaga kualitas makanan ketimbang kuantitas. Ketika puasa, saat sahur orang sering sulit untuk mengonsumsi makan banyak. Demikian pula kalau sedang berbuka,  ’dihajar’ makan banyak malah bikin sakit perut. 

Secara fisik, puasa sebetulnya ’hanya’ mengubah waktu makan. Akan tetapi,  justru ’hanya’ inilah yang memberi makna. Karena, ketika siang hari orang tidak makan, secara emosional seseorang akan diuji. Saat berbuka, diuji kembali apakah puasa hanya ingin menahan lapar atau sungguh-sungguh ingin menikmati ibadah. 

Jadi, walau konsumsi makanan relatif berkurang, tidak perlu dipaksakan makan banyak atau berlebih. Secara umum ini berlaku bagi setiap orang. Memang demikian esensi puasa.  Yang penting, sebagai usaha, konsumsi nutrisi yang sehat. 

Konsumsi makanan agar tetap bertenaga dan konsentrasi saat bekerja
Ini bisa jadi panduan umum. Utamakan makanan dengan energi listrik (elektrolit)  yang tinggi, dan makanan sumber karbohidrat yang menyebabkan gula darah stabil, yakni karbohidrat yang kaya akan serat. Perhatikan kualitas makanan. Nasi putih yang pulen (kurang serat) dan mi instan, bahan dasarnya saja sudah dapat  memberikan gambaran bahwa kalau kita makan makanan tersebut gula darah akan cepat naik dan cepat ’drop’.

Buah-buahan lokal, teh dengan lemon (plus madu) adalah sumber energi listrik yang sangat baik. Khusus diabetisi, tambahkan kayu manis pada teh di pagi hari. Nasi merah, roti gandum, ubi, singkong, oatmeal (sebagai ganti bubur ayam) adalah sumber karbohidrat  yang membantu menjaga gula darah stabil. Hindari gorengan,  terutama saat sahur. Makanan yang digoreng menyebabkan ikatan oksigen turun sampai 20%, sehingga menyebabkan mengantuk.

Konsumsi susu dan suplemen
Boleh saja mengonsumsi susu dan suplemen sebagai fungsi asuransi nutrisi. Pilihlah suplemen multivitamin-mineral dan asam lemak esensial dengan bahan natural. Karena, yang berbahan sintetis dapat memperberat kerja organ. Boleh juga suplemen vitamin C alami untuk membantu mengatasi dampak stres akibat pekerjaan yang memerlukan konsentrasi tinggi. Susu tidak terlalu penting. Memang bisa saja sebagai makanan sahur, tapi hanya kalau terpaksa.  

Berbuka dengan menu yang ringan
Dianjurkan untuk berbuka dengan menu yang ringan saja. Makan beratnya nanti setelah salat Tarawih. Itu pun sebaiknya dibagi menjadi porsi kecil-kecil supaya lambung tidak kaget. Hindari makanan yang digoreng, supaya tidak mengantuk saat Tarawih. Contoh:
  • Menu berbuka: Kolak (ubi singkong gula aren), jus buah (melon pepaya) + kacang hijau.
  • Menu makan utama: Nasi merah + soto, nasi merah + sup, nasi merah + ayam bakar (bagian gosongnya dibuang), nasi merah + ikan pepes
Jajanan untuk berbuka puasa
Sebaiknya lebih cerdaslah dalam memilih jajanan. Yang namanya tukang jualan, kecuali memang filosofi hidupnya sehat, dia akan menggunakan bahan pangan dengan tujuan laku. Maka, untuk kesehatan, kalau bisa menyiapkan makanan sendiri, lakukanlah. Kalau ingin membeli takjil kolak bersama teman yang lain, pesanlah kepada penjual langganan agar memakai gula aren, bukan gula pasir. 

Untuk minum teh, lebih baik membawa pemanis alami seperti madu atau gula aren setiap hari. Kalau mau beli yang praktis, air kelapa dan dagingnya is the best, tanpa tambahan gula apa pun. Pada sebagian orang, pemanis buatan, walau rendah kalori, akan mendorong nafsu makan. 

Anda juga bisa membeli makanan, soto atau satai,  lalu nasi merahnya Anda buat sendiri. Cara praktis lain, masak pasta jenis fusilli atau makaroni, sebagai pengganti nasi. Siapkan daging cincang sendiri atau tuna. Belilah di supermarket, dan Anda tinggal merebusnya. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?