Menurut Irma Makarim, keinginan untuk rujuk kembali dengan mantan kekasih karena masih mencintainya dapat dimengerti. Apalagi, Anda mendapatkan dukungan penuh dari ibunya. Namun, Anda juga perlu menyadari bahwa sebuah hubungan cinta hanya dapat dibina apabila memang diinginkan oleh kedua belah pihak. Anda mungkin perlu menjajaki apakah mantan kekasih Anda mempunyai keinginan yang sama dengan Anda.
Kenyataannya --walau membuat ibunya dan mungkin juga Anda merasa kurang nyaman-- mantan kekasih sudah membina hubungan baru dengan wanita lain. Kurang bijaksana bila Anda menggunakan pengaruh ibunya untuk membujuk mantan kekasih agar kembali kepada Anda. Tetapi, melalui beliau mungkin Anda bisa menjajaki keseriusan hubungan yang kini sedang dibina mantan kekasih Anda. Dari sini Anda dapat melihat adanya peluang apakah memungkinkan untuk berbaikan kembali.
Kalau ternyata ada peluang dan kedua belah pihak juga mempunyai kebutuhan untuk memperbaiki hubungan yang lalu, kemungkinan bersatu kembali terbuka lebar. Anda berdua perlu melihat kembali kendala yang mengakibatkan perpisahan ini dan berusaha memperbaikinya. Jika mantan kekasih tidak berminat kembali pada hubungan lama atau merasa tidak ada kecocokan, Anda juga harus siap menerimanya dengan tegar. Mungkin dia memang bukan jodoh Anda. Dengan membuka wawasan dan pergaulan, mungkin Anda akan mendapatkan pria yang lebih tepat untuk menjadi pasangan Anda. (f)
Tak banyak pasangan yang tetap berhubungan baik setelah putus. Anda bisa,kok, menjadikan mantan kekasih bukan sebagai musuh. Klik di sini!