Career
Anggap sebagai Investasi

29 Oct 2013


Kompetisi dan tuntutan pekerjaan membuat  tiap pekerja profesional harus terus ‘haus’ ilmu, meski didapat dari ‘ekstrakurikuler’ yang bisa ditempuh lewat kursus-kursus singkat. Menurut Cherry Zulviyanti Riadi Lukman, konsultan Experd, kursus bisa menjadi suntikan energi baru dalam bekerja. Wawasan dan ilmu yang luas tak hanya didapat dari pengajar ahli, tapi juga dari diskusi langsung dengan sesama profesional yang bergerak di bidang yang sama.

Sering kali perusahaan mengirim pegawainya mengikuti kursus singkat. Namun, tak semua perusahaan mengambil kebijakan demikian. Bila Anda memang harus membiayai kursus sendiri, anggaplah sebagai investasi. Namun, Cherry mengingatkan, jika kursus diikuti atas inisiatif sendiri, ada beberapa hal yang harus didiskusikan terlebih dahulu dengan perusahaan. Komunikasikan keinginan tersebut kepada pihak perusahaan, terutama bila kursus dilaksanakan  pada jam kantor.

Bila pihak kantor menyetujui, selanjutnya diskusikan bagaimana pengaturan hak dan kewajiban Anda selama mengikuti kursus. “Beberapa perusahaan cukup fleksibel memberikan cuti di luar tanggungan jika ternyata kursus yang diikuti bentrok dengan jam kerja. Untuk itu, sebaiknya pilih kursus dengan durasi yang tak terlalu panjang, sekitar 3-4 bulan saja,” saran Cherry.
   
Bila perusahaan sulit memberikan izin cuti di luar tanggungan, jangan langsung patah hati. Banyak kursus singkat yang berlangsung setelah jam kantor. Ada pula yang mengadakan seharian penuh di akhir pekan. Bila jalan ini yang harus ditempuh, ada kemungkinan fokus perhatian Anda akan terpecah antara pekerjaan di kantor dan pelajaran di tempat kursus. Jadi, Anda harus pintar-pintar membagi waktu dan konsentrasi agar tak saling mengganggu.
   
Yang dilematis, bila ada tawaran kursus ke luar negeri yang sangat penting, namun tak ada izin cuti di luar tanggungan. “Pertimbangan matang harus dilakukan, apakah tetap akan mengikuti kursus tersebut dengan risiko harus resign dari kantor, atau  melepaskan kesempatan emas tersebut,” tutur Cherry. Apa pun keputusan yang diambil, tentunya harus memberikan manfaat positif bagi Anda untuk mengembangkan karier ke depan. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?