- Terjadi akibat penipisan dan degenerasi dinding pembuluh darah. Bagian yang tipis itu bisa menggelembung dipenuhi darah hingga berbentuk balon, dan bisa mendadak pecah kapan pun.
- Terjadi di bagian tubuh mana pun, perut, dada. Namun, yang paling berbahaya di otak. Seperti bom waktu, begitu pecah, otak akan tergenang darah dan membuat penderita kehilangan kesadaran, bahkan meninggal.
- Muncul karena faktor bawaan (congenital). Sejak lahir, bagian otak tidak memiliki lapisan pembuluh darah bagian dalam dan tengah, melainkan hanya lapisan luar. Atau, pembuluh darah lengkap, tapi terlalu tipis. Atau, pembuluh darah lengkap, tapi karena terkena infeksi, jadi menipis dan akhirnya menggelembung.
- Muncul karena benturan hebat. Akibatnya, pembuluh darah rusak, dan akhirnya pecah.
- Muncul karena penuaan jaringan akibat kebiasaan buruk atau penyakit, seperti merokok, kolesterol tinggi, diabetes, stres fisik dan mental. Hal-hal tersebut pada akhirnya menghambat tubuh dalam memperbarui sel.
- Jenisnya , ukuran gelembung di bawah 2 mm (Microaneurisma) dan di atas 2,5 cm giant aneurisma. Bila berlokasi di dekat mata dapat mengakibatkan mata menjadi juling, atau bahkan buta. Di dekat organ telinga, maka pendengaran terganggu.
- Bila pembuluh darah belum pecah, gejala seperti sakit kepala biasa, tersamar dengan gejala psikosomatis, hanya efek dari stres.
- Bila pembuluh darah sudah pecah, sakit kepala hebat, atau terberat yang pernah dialami, silau terhadap cahaya lampu. Dalam kondisi serius, penderita mengalami kejang atau kesadaran menurun.
- Terapi pembuluh darah yang belum pecah: microsurgery clipping aneurysm (menjepit aneurisma dengan klip). Cara lainnya, memasukkan selang sangat kecil ke pembuluh darah untuk mendeteksi dan memperbaiki bagian yang rusak.
- Terapi pembuluh darah yang sudah pecah: selang dimasukkan untuk membersihkan cairan darah yang menggenangi otak.
- Potensi pulih pada penderita yang pembuluh darahnya belum pecah lebih besar. Penglihatan yang terganggu karena tertekan aneurisma, bisa membaik. Sebaliknya, penyembuhan pada aneurisma yang sudah pecah bisa lebih lama. Tak sedikit penderita yang tetap berada dalam keadaan koma, meski telah dioperasi. (f)