Celebrity
Andrea Miranda, Keluar dari Bayangan Ayah

12 Feb 2016

 
Menyandang nama besar Purwa Tjaraka ternyata tak menjadikan sang putri, Andrea Miranda (29), atau biasa dipanggil Dea, terbebani. “Saya tak merasa harus membuktikan apa pun. Saya fokus saja pada diri sendiri, mengembangkan minat dan talenta yang saya miliki, yaitu bernyanyi. Nanti, orang lain yang akan menilai sendiri,” katanya. Meskipun, Dea mengakui, nama besar ayahnya memang membuka banyak peluang dan akses. 
 
Walaupun begitu, Dea justru tak pernah diajari bernyanyi atau bermusik oleh sang ayah. “Papa sangat sibuk dan skill bermusiknya juga sudah terlampau tinggi. Jadi, waktu kecil dulu saya mulai belajar vokal dan piano di sekolah musik Papa, Purwa Caraka Music Studio, di Bandung,” jelas wanita berwajah khas Indonesia ini. 
 
Yang menarik, pada awalnya Dea belajar vokal di usia 5 tahun bukanlah untuk mengembangkan bakat, melainkan untuk terapi. “Waktu kecil suara saya serak banget dan dokter menyarankan saya sekolah vokal untuk melatih pita suara saya,” kisahnya. Lama-kelamaan ia menyadari bahwa bakat dan passion-nya adalah di bidang tarik suara. 
 
Baru pada tahun 2009, setelah merampungkan kuliahnya di jurusan musik di Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Dea menekuni musik secara lebih serius. Salah satu mimpi anak kedua dari tiga bersaudara ini adalah bisa berkolaborasi dengan musikus asing dan bernyanyi di panggung Broadway, New York, Amerika Serikat. 
 
“Para performers di Broadway atau West End itu luar biasa, mereka semua bisa menari, menyanyi,   sekaligus akting. Saya ingin menjadi seperti mereka,” papar wanita yang juga pernah tampil dalam drama musikal Gita Cinta The Musical (2010), Onrop! (2010), Semut Merah Semut Hitam (2012), Sang Kuriang (2013), Gita Cinta (2013), dan Tresna (2014) ini. 
 
Tak heran jika kemudian Dea bertolak ke Amerika pada tahun 2014 untuk mendalami musical theater di New York Film Academy selama setahun. Di sana, ia sempat bermain dalam drama musikal Songs for A New World sebagai konser kelulusannya dari New York Film Academy. Tak ingin menunda lebih lama lagi, sekembalinya ke Indonesia, Dea langsung menyiapkan album debutnya, Andrea Miranda, yang telah ia rencanakan sejak tahun 2012. (f)
 
Dalam album bergenre pop dengan sentuhan teater musikal yang kuat dan diiringi full orchestra ini, Andrea berkolaborasi dengan Dian HP sebagai music director, Mhala dan Tantra Numata juga Ifa Fachir sebagai  komposer, serta Tohpati, Gabriel Harvianto, dan Teza Sumendra sebagai teman duet. Sementara, ayahnya   bertindak sebagai executive producer untuk album yang berisikan 8 lagu yang bertutur tentang cinta dan motivasi ini. “Keterlibatannya di album ini adalah bentuk dukungan Papa untuk karier musik saya, selain dukungan moral dan diskusi-diskusi seputar musik yang sering kami lakukan,” kata Dea, senang. (f)
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?