Celebrity
Anak Nomor Satu

2 Oct 2014


Terjun di dunia hiburan sejak usia muda, Sarah tak hanya menancapkan kakinya sebagai presenter. Tahun 2008, Sarah mencoba kemampuan aktingnya dan bermain di lima film sekaligus, yaitu Perempuan Punya Cerita, XL - Antara Aku, Kau dan Mak Erot, D.O – Drop Out, Chika, dan Si Jago Merah. Setelah itu, hampir tiap tahun Sarah bermain di sebuah film, hingga terakhir tahun 2011 lalu, ia berperan sebagai Joy, seorang dokter bedah plastik, di film Arisan! 2. Wanita bertubuh mungil ini juga sempat menjadi pemimpin redaksi sebuah majalah remaja ibu kota.
   
Meski senang mencoba berbagai hal, Sarah mengaku bukan sosok yang ngoyo mengambil semua tawaran pekerjaan yang datang. Ia punya prinsip, hidup itu harus balance antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Itu sebabnya, pantang bagi Sarah menghabiskan sebagian besar waktunya hanya untuk bekerja. Apalagi setelah ia memiliki Rajata, anak dari pernikahannya dengan Emir Hakim.
   
Jika menyangkut kebahagiaan putra semata wayangnya itu, Sarah tak kenal kompromi. Sejak bercerai dari Emir akhir tahun 2011 lalu, Rajata tinggal bersamanya. Itu sebabnya, sangat penting bagi Sarah untuk hadir dan selalu ada saat Rajata membutuhkannya.  “Tidak adil rasanya bagi Rajata jika waktu saya lebih banyak untuk bekerja daripada bersamanya. Di rumah, kami kan hanya berdua,” katanya.
   
Maka, ketika mendapatkan tawaran talk show dari NET TV, Sarah hanya mengajukan satu syarat, yaitu ia tidak mau syuting  tiap hari. Waktu kerjanya hanya tiga kali seminggu, itu pun baru dimulai pukul 11.00, setelah ia selesai mempersiapkan semua kebutuhan Rajata ke sekolah. “Karena NET TV setuju, maka saya bersedia menjalankannya. Ketika mendapat tawaran sitcom bareng Farhan, saya mau syuting dilakukan di hari yang sama. Untunglah keinginan ini bisa dipenuhi,” ungkap Sarah.

Di layar kaca, sosoknya boleh dikenal sebagai entertainer kocak dan mampu membuat orang tertawa. Nyatanya, wanita kelahiran 9 Mei 1974 ini justru mengaku sebagai pribadi yang serius. “Semua itu tuntutan di atas panggung. Setelah saya turun panggung, saya hanya seorang ibu dari seorang anak laki-laki,” katanya, tersenyum.
Apalagi ia amat menikmati perannya sebagai ibu. Tiap hari Sarah membuat menu sarapan untuk Rajata. Setelah Rajata berangkat sekolah, Sarah akan menyiapkan makan siang dan memastikan makan siang Rajata diantar pada pukul 11.30, tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih.

“Pokoknya, saya mau makanan Rajata itu masih hangat ketika dia memakannya di sekolah, pas istirahat pukul 12. Jadi, makanan itu harus diantar pukul 11.30,” jelas wanita yang mengaku perfeksionis ini, tergelak.
Apa pun akan Sarah lakukan jika itu permintaan Rajata. Termasuk jika ia harus tidak syuting jika Rajata sakit atau ingin ditemani. “Untungnya, Rajata juga mengerti pekerjaan saya. Walaupun ia enggak begitu suka jika saya keluar rumah, ia tidak melarangnya. Jadi, saya berkomitmen langsung pulang setelah selesai syuting atau urusan pekerjaan lainnya,” kata Sarah.

Bisa dibilang, Sarah termasuk satu dari segelintir selebritas Indonesia yang jauh dari gosip. Meski sempat menjadi kejaran wartawan ketika berita perceraiannya terungkap, toh, wanita yang tak suka kehidupan pribadinya menjadi konsumsi publik ini  tetap bisa menjaganya sehingga berita tentang keluarganya tidak membesar.    

“Sebenarnya semua itu ada di tangan kita sendiri, apakah kita mengeksposnya ke media atau tidak. Kalau memang tidak ingin digosipkan, ya, tidak perlu berkata apa-apa. Kerja sama kita dengan media kan tidak harus dengan gosip,” ungkap sarah, panjang lebar.
Sederhana menjadi kunci kehidupannya. Ia mengaku mendapatkan semua itu dari almarhum ayahnya. Sejak kecil, sang ayah selalu mengajarkan Sarah dan kedua saudaranya  bahwa rezeki yang kita dapatkan adalah rezeki yang cukup untuk kita, karena itu harus disyukuri.

“Istilahnya, nasi di atas piring enggak perlu dihabiskan jika memang sudah kenyang. Berarti, rezeki kita adalah apa yang masuk ke dalam perut, bukan yang ada di piring. Kasihan kepada orang yang kelaparan bukan berarti kita harus menghabiskan nasi itu, tapi kita harus memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan,” jelas wanita yang memilih menyetir sendiri saat beraktivitas sehari-hari ini.


Faunda Liswijayanti



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?