2. Ingat selalu, kebahagiaan tidak bergantung pada kesetiaan dan banyaknya uang. Kesamaan minat, tingkat intelektual, saling respek dan tujuan pernikahan, juga penting.
3. Definisikan ‘suami yang baik’ secara spesifik. Sebagian wanita mengeluhkan suaminya yang membosankan, kurang gaul, dan kurang inisiatif, meskipun nyatanya sang suami setia kepadanya.
4. Jangan biarkan masalah sulit menggantung. Karena, sampai kapan pun tak akan hilang dengan sendirinya. Jangan dipendam, karena suatu hari pasti akan meledak, dan efeknya juga akan membakar keutuhan rumah tangga.
5. Latih kemampuan diri untuk bersikap, agar komunikasi dengan suami berjalan sehat dan efektif. (f)