Health & Diet
'Wabah' Pikun Melanda

21 Aug 2012

Pada orang muda, masalah penurunan daya ingat lebih sering terkait dengan daya konsentrasi yang berkurang. Tanpa disadari, sumber perhatian yang begitu banyak akibat derasnya informasi dari berbagai gadget terkini yang tujuannya memudahkan hidup kita, justru mudah ‘memecah’ perhatian kita. Tak heran, banyak di antara kita yang menjadi korban memory lost, dalam kehidupan sehari-hari.

Meski begitu, menurut dr. Andry, SpKJ, Kepala Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera, gadget canggih Anda bukanlah penyebab menurunnya kemampuan konsentrasi. “Sebenarnya, gadget tidak membuat orang susah konsentrasi. Akan tetapi, saking konsennya dia dengan gadget, seseorang kemudian menutup arus informasi panca inderanya dari yang lain. Makanya, jika di dalam rapat, ada orang yang sedang sibuk dengan gadgetnya, ia menjadi tidak fokus dengan pembicaraan dan agenda rapat,” jelas dr. Andri.  

Salah satu gaya hidup yang turut andil dalam menyebabkan seseorang jadi pelupa, menurut dr. Andry, adalah faktor kurang tidur. Di dalam tubuh, ada dua hormon yang memengaruhi konsentrasi dan memori, yaitu noradrenalin dan serotonin. Pada saat tubuh kurang tidur, produksi kedua hormon ini menurun. Akibatnya konsentrasi akan menurun.

Kurang tidur memang hanya akan memperburuk kemampuan otak. Karena ternyata, kurang tidur juga membuat produksi zat melatonin menjadi berkurang. Padahal, melatonin memiliki peran penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah pikun.  
Muncul pertanyaan, apakah mudah lupa ada hubungannya dengan tuntutan multitasking dan multi-thinking yang jamak dilakukan orang zaman sekarang? Mengenai hal ini, dr. Andry berkomentar, masalah lupa tidak ada hubungannya dengan kedua hal tersebut. “Selama seseorang punya daya konsentrasi yang bagus, tidak ada masalah dengan melakukan multitasking atau pun multi-thinking.”

Begitu juga dengan derasnya informasi yang mengalir, entah itu dari televisi, gadget teknologi informasi, media cetak, dan sebagainya. “Otak paham bahwa tidak semua  informasi kita perlukan. Ketika kita ada ketertarikan dalam melihat suatu masalah, maka informasi tersebut akan mudah diingat,” jelas dr. Andri.  

Ficky Yusrini


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?