Agenda
Wanita Mandiri Ekonomi

24 Oct 2018

Forum Indonesian Women’s Forum yang berlangsung pada 8 dan 9 November 2018 ini menjadi ajang untuk menavigasi wanita untuk kehidupan yang lebih baik dengan teknologi sebagai enabler, mendorong wanita untuk mandiri secara ekonomi, dan mendapatkan inspirasi serta menyalurkan aspirasi. 

Sejalan dengan misi dan visi femina untuk senantiasa mendorong kemajuan dan kemandirian wanita Indonesia, Indonesian Women’s Forum 2018: Bringing The Best of Indonesian Women, yang merupakan rangkaian konferensi, workshops (masterclass) dan festival produk lokal, ditujukan untuk wanita karier dan wanita wirausaha. 

“Acara ini akan menjadi ajang pertemuan wanita bekerja terbesar di Indonesia dengan estimasi peserta dan pengunjung lebih dari 1.000 wanita per hari,” ujar Petty S. Fatimah, Pemimpin Redaksi femina dan Direktur Muda Pengembangan Editorial Femina Group. 

Pada hari pertama, Kamis, 8 November 2018, bekerja sama dengan Google Indonesia lewat inisiatif Womenwill yang ingin mendorong wanita pebisnis untuk memaksimalkan digital untuk perkembangan bisnis dan partner lain, seluruh acara dikemas untuk wanita wirausaha dalam tema: Wanita Mandiri Ekonomi. Tema ini sangat relevan dengan situasi dunia saat ini. 

Teknologi membuat peluang ekonomi meluas secara signifikan karena pertukaran informasi menjadi tidak terbatas. Pemerataan ekonomi menjadi inklusif. Dengan latar belakang itulah lewat program Womenwill, Google ingin membina komunitas wanita wirausaha dengan memberikan keterampilan dan wadah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk membangun dan mengembangkan bisnis dengan bantuan teknologi. 

Dalam konferensi yang akan dimulai pukul 09.00, akan dibagi menjadi dua panel. Panel pertama akan membahas mengenai peran penting dan unik wanita dalam ekonomi masyarakat. Sudah terbukti, bagaimana daya tahan dan keuletan wanita yang menjadi ‘penyelamat’ ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1998. 

Sifat nurturing wanita, ketika wanita berdaya secara ekonomi, juga akan menggerakkan ekonomi masyarakat di sekitarnya, dan masyarakat lebih luas. Data juga menunjukkan, ekonomi Indonesia digerakkan oleh UKMdan 54 persen di antaranya dimiliki wanita. 

Namun, di Indonesia banyak tantangan yang harus diselesaikan bagi pemilik bisnis UKM, salah satunya adalah kesulitan untuk ‘naik kelas’. Tentu ada banyak tantangan di lapangan, dari hambatan budaya, kurangnya motivasi untuk bersaing, hingga kurangnya skill berbisnis para wanita, salah satunya adalah menggunakan teknologi bagi perkembangan bisnis mereka. 

Panel kedua, karena teknologi --disadari atau tidak-- sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, maka going digital sudah menjadi bagian penting bila bisnis ingin berkembang. Namun, digital adalah tools yang memerlukan manusia di belakangnya untuk mengendalikan. 

Meski akses internet dan kepemilikan smartphone di Indonesia angkanya sudah tinggi, yaitu 100 juta orang, butuh edukasi yang konsisten bagi pemilik bisnis untuk mengoptimalkan gadget dan internet untuk bisnis mereka. Hal pertama dan menjadi dasar adalah bagaimana mengubah mindset offline menjadi online, karena budaya, perilaku, dan kebiasaan market tidak lagi sama. 

Usai konferensi, peserta bisa memilih untuk belajar lebih mendalam lewat kelas-kelas masterclass. Berbagai tema ditawarkan, dari bagaimana meningkatkan produktivitas dan tip mengelola bisnis dengan digital, meningkatkan kemampuan komunikasi di era digital, pentingnya pemasaran online, membuat storytelling untuk media sosial, kesiapan untuk ekspor, juga membangun bisnis kuliner yang menguntungkan. 

Line up pembicara konferensi: 

Panel 1: Digital Melesatkan Bisnis Anda 
1.   Putri Alam, Google Indonesia 
2.   GKR Mangkubumi, Putri dari Keraton Yogyakarta (dalam konfirmasi) 
3.   Lily Puspasari, Officer-in-Charge UN Women Indonesia 
4. Gati Wibaningsih, Dirjen Pengembangan Industri Kecil, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (dalam konfirmasi) 

Panel 2: Change Your Mindset from Offline to Online 
1.   Anaz Siantar, Beauty Blogger 
2.   Esthetika Wulandari, Sekar Gemati Agroventure 
3.   Rina Trisnawati, Tintin Chips 
4.   Hanifa Ambadar, Female Daily Network 

(f)


Topic

#IWF2018, #IndonesianWomensForum18

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?