Trending Topic
Tantangan Blogger Masa Kini

29 Aug 2016


Pengamat media sosial, Enda Nasution, menyadari bahwa tantangan menjadi blogger profesional adalah masih sering dihadapkan pada dilema dualisme, yaitu menghasilkan tulisan berbayar dan menjaga kebebasan dalam beropini. Blogger yang hanya mengejar bayaran, sering kehilangan netralitas. Sehingga, tidak sedikit tulisan yang nadanya sangat hard sell dan kehilangan sentuhan personalnya. (Baca: Cerita Tiga Blogger)
           
“Transparan saja. Apabila dibayar dan dapat sesuatu, akan lebih baik disampaikan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan pembaca. Jangan sampai isinya hanya berupa pujian tanpa opini, dan tidak netral. Ini penting untuk menjaga kebebasan,” tegas Enda, pemilik blog www.blogooblok.com. Namun, masalahnya, di Indonesia blogger masih sulit mendapat sumber penghasilan yang asalnya dari audiensi. Sumber mereka hanyalah dari sponsor, atau pihak lain yang mendapatkan manfaat dari ulasan mereka.

Sementara, Enda mengamati bahwa di mancanegara, blogger menjaga kebebasan beropini dengan tidak menerima bayaran dari brand. Sumber penghasilan mereka justru berasal dari audiensi yang memasang iklan di blog-nya. Salah satu contohnya adalah Linda Ikeji, mantan wartawan dan model dari Nigeria, yang kisah suksesnya sebagai blogger sempat menjadi viral gara-gara pendapatannya yang fantastis.

Hanya bermodal blog gratisannya di www.lindaikeji.blogspot.com, Linda mampu mendulang penghasilan hingga Rp70 miliar. Hingga 17 Februari 2015, perkiraan harga slot iklan di blog-nya mencapai Rp61 juta untuk posisi header (ukuran 728x90). Ini belum menghitung varian slot iklan lainnya! Untuk sampai di tahap ini, butuh waktu 5 tahun bagi Linda, yang konsisten membangun blog-nya di tahun 2006.
           
“Pembaca yang suka juga bisa memberikan tip di semacam tips jar online, karena mereka memang suka dengan tulisan ini,” ungkap Enda. Ini bisa dilakukan semudah memasang button Paypal di laman blog. Anda juga bisa memberikan semacam disclaimer, yang mengatakan, “Jika Anda menyukai tulisan saya dan ingin memberi dukungan dana, silakan memberi donasi melalui Paypal.”

Sumber penghasilan bukan dari blog. Sebaliknya, jadikan halaman blog Anda sebagai portofolio atau etalase bagi karya-karya Anda yang akan mengundang klien. Misalnya, karena sering menulis tentang kuliner dan tahu banyak tentang kafe serta restoran, maka seorang blogger justru dibayar klien sebagai konsultan pendirian kafe dan restoran, diundang sebagai pembicara, atau didekati penerbit yang ingin membukukan tulisan blog-nya.

“Jadi penghasilan itu bukan dari blog-nya, tapi karena blog-nya. Ini yang akan menjamin pemasukan terus-menerus,” jelas Enda. Namun, ia kembali menekankan bahwa untuk bisa mencapai tahap ini, kekuatan konten dan konsistensi sangat menentukan! (f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?