Foto: Fotosearch
Stefani - Surabaya
Saran Irma Makarim
Pertemuan Anda dengan mantan pacar terjadi saat hatinya kosong karena baru ditinggal kekasihnya, sehingga ia butuh teman berbagi. Bersamaan dengan itu, Anda dipengaruhi hasrat memilikinya sebagai kekasih. Jangan terlalu menyesalinya karena hubungan ini gagal, apalagi menyalahkan diri Anda.
Dalam tiap kegagalan kita mendapat kesempatan berkembang menjadi lebih kuat dan matang. Kejadian ini membuat Anda mengenali salah satu kelemahan Anda, bahwa hasrat berlebihan untuk memiliki bisa mengecoh penilaian Anda. Dengan mengenali dan menerima kelemahan diri, rasa rendah hati akan menguat.
Ini harus dibedakan dengan rasa rendah diri, yang muncul bila Anda membiarkan diri terus larut dalam kegagalan, atau menyalahkan diri sendiri, kekasih, atau keadaan secara berlebihan. Ini pula yang menimbulkan keraguan terhadap diri sendiri atau kurang percaya dengan cara Anda menilai orang atau keadaan di sekitar Anda.
Ingatlah bahwa kesuksesan maupun kegagalan datang silih berganti, karena dalam kehidupan ini tak ada yang sempurna. Menerima kegagalan dan mengambilnya sebagai pelajaran akan memperkuat diri Anda. Yang penting adalah cara Anda menyikapinya dan belajar dari kejadian ini, sehingga tidak terulang lagi dan mengusahakan agar hidup Anda bisa terus berjalan lebih baik.
Saran Monty Satiadarma
Anda memiliki hak memutuskan atau melanjutkan hubungan interpersonal dengan siapa pun. Ketika Anda menyadari bahwa diri Anda hanya pelarian, memang kurang tepat mengharapkan hubungan tersebut bertahan lama.
Masalahnya, Anda kurang siap dengan keputusan dan langkah Anda. Kini, Andalah yang merasakan kehilangan, baik itu kehilangan seseorang yang pernah Anda harapkan, kehilangan arah harapan, ataupun kehilangan kebijakan dalam menentukan tindakan.
Kini, yang tengah Anda lakukan saat ini merupakan bentuk self-sabotaging atau menyabotase diri sendiri, karena Anda tengah menghukum diri sendiri atas persepsi akan kebodohan Anda sendiri, atau ketidakberhasilan Anda merumuskan sasaran hidup. Cara ini tidak akan pernah membawa Anda ke harapan yang sesungguhnya.
Bentuk self-sabotaging banyak dipengaruhi oleh harapan ingin dibantu orang lain, ingin dikasihani orang lain, padahal orang lain memiliki tanggung jawab masing-masing dalam hidupnya. Jangan terlalu berharap langkah ini akan mengundang perhatian khusus. Orang-orang di sekeliling Anda juga sibuk dengan kehidupan mereka masing-masing, dan paling jauh mereka hanya akan menyayangkan sikap Anda.
Anda harus mampu memberdayakan diri. Bukan dengan mengandalkan harapan atas diri orang lain, melainkan mengandalkan kemampuan yang Anda miliki. (f)
Topic
#Psikologi