Trending Topic
Perayaan Ulang Tahun Berakhir dengan Air Mata, Ini 5 Hal yang Harus Kita Lakukan Sebagai Orang Tua

22 Aug 2016


Foto: Fotosearch

Seminggu belakangan ini foto-foto seorang siswi diikat dan dilempari telur hingga menangis sedang viral di media sosial. Miris karena teman-temannya memilih kegiatan tersebut untuk merayakan ulang tahun siswi tersebut. Perilaku ini secara tidak sadar menjurus ke bullying yang dapat membuat korban merasa trauma hingga depresi di kemudian hari.
Kita mungkin pernah melakukan hal serupa kepada teman yang berulang tahun. Maksud hati ingin memberikan momen berkesan, tapi pada kenyataannya justru membuat kesal—bahkan sakit hati—bagi yang menerima kejutan tidak menyenangkan tersebut.

Bagi para orangtua, nih, wajib lebih waspada terhadap pergaulan anak di sekolah. Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah putra-putri kita terhindar dari bullying? Terapkan lima trik dari Dr. Ruth Peters, pengarang buku Laying Down the Law: The 25 Laws of Parenting to Keep Your Kids on Track, Out of Trouble, and (Pretty Much) Under Control.

1. Rumah yang aman
Perilaku bully dimulai dari dalam rumah kita. Orang tua sebisa mungkin menghindari tindakan menyerang—baik fisik maupun verbal—saat menghukum anak. Hal ini akan memengaruhi perilaku anak saat menerima tindakan agresif. Beri pengertian dan dukungan mengenai batasan sejauh mana tindakan yang masih dapat ditoleransi oleh anak tersebut.

2. Ajari bertahan
Sebagai orang tua kita boleh mengajari anak bagaimana cara menyikapi temannya yang senang menggoda bahkan mem-bully. Tidak perlu kekerasan, cukup membuat komentar lucu atau ucapan terima kasih dari temannya tersebut. Pokoknya sebisa mungkin jangan dianggap serius.

3. Dukung anak beradaptasi
Banyak korban bullying disebabkan oleh ketidakmampuannya beradaptasi di lingkungan sosial. Oleh karena itu, sering-seringlah mengajak anak bertemu dengan banyak orang. Ajari dia supaya cepat berbaur dalam suatu lingkungan baru dan mengatasi kecanggungan yang mungkin muncul. Cara ini akan membuat anak-anak kita lebih tahan banting.

4. Bersikap mandiri
Ada kalanya orang tua tidak bisa selalu melindungi anak-anaknya. Jika seorang anak di-bully di sekolah, bukan tugas kita untuk menyelesaikannya. Kita justru harus mendorong anak-anak untuk berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri, misalnya dengan cara melaporkan tindakan bullying yang ia terima pada bagian administrasi sekolah atau guru.

5. Pilih-pilih teman
Memang, sih, kita tidak bisa melarang anak-anak dalam berteman. Namun, kita bisa selalu mengingatkan agar anak-anak memilih teman yang baik, dalam arti tidak suka memusuhi anak lain atau senang mendominasi. (f)


Topic

#mentalmerdeka

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?